Pilkada Purwakarta, Yadi-Pipin dan Binzein-Ijo Relatif Aman. Siapa Paslon yang Mampu Menyusul?

Tatang Budimansyah
Pilkada Purwakarta 2024 diprediksi akan diikuti oleh maksimal empat paslon. Foto: Okezone

PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id – Dua pasangan calon sudah memperoleh restu dari parpol untuk diusung di Pilkada Purwakarta. Secara kalkulatif, masih ada peluang bagi pasangan calon lainnya untuk berkontestasi. 

Dua pasangan calon yang sudah mendapat rekomendasi dari parpol yakni Yadi Rusmayadi-Pipin Sopian dan Saepul Bahri Binzein-Bang Ijo Hapidin.

Pasangan Yadi-Pipin diusung Nasdem (7 kursi legislatif) dan PKS (5 kursi). Sedangkan pasangan Binzein-Ijo diusung Gerindra (10 kursi) dan Demokrat (3 kursi). 

Tak menutup kemungkinan sejumlah parpol lain bakal menyusul mengusung kedua pasangan ini, baik merapat ke Yadi-Pipin, atau pun ke Binzein-Ijo.

Golkar, PDIP dan PKB yang memperoleh mayoritas kursi legislatif, belum menentukan pasangan calon dan arah koalisi. Kecuali Gerindra, semua parpol parlemen di Kabupaten Purwakarta memang wajib berkoalisi jika hendak mengusung pasangan calon.

Peraturan itu berdasarkan Undang Undang nomor 10 tahun 2016. Pada pasal 40 disebutkan bahwa parpol atau gabungan parpol dapat mendaftarkan pasangan calon apabila memenuhi persyaratan perolehan setidaknya 20 persen dari jumlah kursi di DPRD.

Seperti diketahui, DPRD Purwakarta berjumlah 50 kursi. Dengan demikian, parpol atau parpol koalisi harus memiliki paling sedikit 10 kursi untuk mengusung pasangan calon.     

Fakta bahwa sebagian besar parpol di Purwakarta belum menentukan arah koalisi, menjadi menarik untuk dianalisis, berapa pasang calon yang kelak akan bertarung.

Pemerhati politik Purwakarta Agus Yasin berpendapat, melihat konstelasi politik di Purwakarta saat ini, ada kemungkinan Pilkada akan diikuti empat pasangan calon.

“Penentunya adalah tiga parpol yang memiliki sikap sendiri, yakni Golkar, PDI dan PKB,” ujar Agus, Jumat (16/8/2024).

Menurutnya, kemungkinan akan ada parpol yang tak akan memperoleh mitra koalisi, “Ya, akan ada parpol seperti yang nganggur seperti yang terjadi pada Pilkada Purwakarta 2018. Dengan asumsi, jika terjadi perubahan politik di tingkat atas,” imbuhnya.

Dia melanjutkan, Nasdem dan PKS sudah nyaman, sementara PDIP yang sejak jauh hari membangun koalisi dengan Hanura dan PPP, salah satu partainya hengkang dan merapat ke Gerindra-Demokrat.

“Maka antara tiga kekuatan besar ditambah dua kekuatan kecil akan menentukan ke mana mereka bergabung, dengan didasari pendekatan emosional ketua parpolnya masing-masing,” terangnya.

Dia melanjutkan, prediksi akan ada empat pasangan calon, dengan asumsi bahwa konsepsi awal koalisi antara PDIP, Hanura dan PPP, terjamin keutuhannya. 

“Nasdem dan PKS yakin utuh, lalu Gerindra dengan golden card-nya bisa mengusung sendiri atau berkoalisi dengan Demokrat.

Yang tersisa adalah Golkar dan PKB. Jika berkoalisi maka Pilkada Purwakarta 2014 akan diikuti empat pasangan calon,” katanya.

Namun demikian, hingga saat ini politik seputar Pilkada Purwakarta masih dinamis. “Bisa juga terjadi tiga pasangan Calon jika Golkar dan PKB berkoalisi.

Di tempat terpisah, pengurus Korp Alumni (Koral) KNPI Nanang Hera ikut bersuara. Sejauh pengamatannya, Zaenal Arifin akan diusung diusung koalisi PDIP, PPP, dan Hanura.

“Yadi Rusmayadi diusung Nasdem dan PKS. Sedangkan Anne Ratna Mustika masih tampak tenang-tenang saja, Nah, di luar tiga sosok orang ini, ada dua sosok lainnya yang muncul yakni Saepul Bahri Binzein dan Ivan kuntara,” ujar Nanang.

Nanang melanjutkan, Binzein yang selama ini membranding dirinya sebagai penerus kepemimpinan Dedi Mulyadi, diusung Gerindra.

Menurut Nanang, sebelumnya perjalanan Binzein sempat terhalang oleh ketua DPD Gerindra Purwakarta. Namun Dedi Mulyadi tak tinggal diam dan berupaya keras hingga akhirnya Binzein mengantongi surat rekomendasi dari Gerindra dan Demokrat.

Sosok Ivan Kuntara, kata Nanang, juga jangan dipandang sebelah mata. Dia mengatakan, Ivan mempunyai akses kuat di DPP Golkar. 

“Melihat dari proses perjalanannya, kemungkinan pasangan calon di Pilkada Purwakarta yakni Yadi-Pipin, Binzein-Ijo, 
Dan Anne-Ivan. Yang menarik adalah Zaenal Arifin. Siapakah yang kelak akan mendampinginya. Potensinya ada pada Irwan Abdurrachman, Budi Hermawan, atau Hidayat,” ujar Nanang.

Namun demikian, Nanang mengingatkan bahwa sejauh ini belum ada pasangan calon yang benar-benar sudah aman dan pasti akan mendapat tiket.

“Parpol di tingkat tidak bisa berbuat banyak karena keputusan untuk mengeluarkan rekomendasi tergantung dari DPP. Jadi belum aman,” tandasnya.***


 

Editor : Iwan Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network