PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id - Nasib tragis menimpa klub sepak bola kebanggaan warga Purwakarta, PERSIPO. Setelah sempat menorehkan prestasi membanggakan di tingkat regional dan nasional, kini PERSIPO resmi terdegradasi ke Liga 4 Seri 2 Jawa Barat akibat absennya keikutsertaan dalam kompetisi resmi PSSI.
Kondisi ini memicu kekecewaan dari berbagai kalangan masyarakat, tokoh olahraga, hingga pengamat kebijakan publik. Diskusi bertajuk Suara Rakyat yang digelar Selasa malam (13/5/2025) di salah satu kanal media sosial mengungkap banyak kritik, terutama terkait minimnya dukungan dari Pemerintah Kabupaten dan DPRD Purwakarta.
H. Yosep Hamdi, tokoh masyarakat sekaligus pengurus Askab PSSI Purwakarta, menilai ketidakhadiran PERSIPO di kompetisi akibat alasan efisiensi anggaran adalah bukti kurangnya kepedulian pemerintah terhadap olahraga.
“Tidak masuk akal jika efisiensi jadi alasan. Klub ini sudah berada di Liga 3 dan punya sejarah panjang. Lalu karena alasan tak ada anggaran, dibiarkan begitu saja sampai kena sanksi dan turun kasta? Ini sangat disayangkan,” ujarnya.
Senada, pemerhati sepak bola lokal Akang Sia menilai lemahnya sinergi antara DPRD dan pemerintah daerah menjadi akar masalah. Ia menilai dukungan terhadap sepak bola tidak muncul dari para elite politik.
“Kalau elite pemerintahan dan legislatif tidak peduli, bagaimana sepak bola bisa berkembang? Ini bukan soal suka atau tidak suka, tapi soal komitmen terhadap pembinaan generasi muda,” katanya.
Mantan Ketua PWI Purwakarta, Asep Yadi Sobana, menyarankan solusi praktis agar pemerintah melibatkan perusahaan-perusahaan di Purwakarta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai alternatif pendanaan.
“Purwakarta punya banyak perusahaan nasional dan multinasional. Ajak mereka berkontribusi lewat CSR, seperti yang dilakukan daerah lain. Tidak harus selalu dari APBD,” jelas Asep.
Sementara itu, perjalanan PERSIPO dalam lima tahun terakhir menunjukkan grafik menurun yang cukup tajam:
2022: Runner-up Liga 3 Jawa Barat
2023: Promosi ke Liga 3 Seri 1 Jawa Barat
2024: Masuk Liga 3 Seri 1 Nasional
2025: Terdegradasi ke Liga 4 Seri 2
Penurunan ini menimbulkan kekhawatiran akan hilangnya jejak PERSIPO di kancah persepakbolaan nasional jika tidak segera ada langkah strategis.
Pengamat kebijakan publik dari Pusat Kajian Kebijakan Masyarakat (PKKM), Ronny Tulas, menilai bahwa DPRD gagal menjalankan fungsi representatif jika tidak mampu menyerap aspirasi rakyat terkait pentingnya olahraga.
“Kalau DPRD tidak peka terhadap isu sebesar ini, mereka seakan melupakan siapa yang mereka wakili. Ini soal suara rakyat yang seharusnya mereka dengarkan,” pungkas Ronny. ***
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait