PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (Demul) berencana merancang pembangunan jembatan lengkung di sejumlah daerah rawan banjir pada tahun 2026 mendatang. Inovasi ini diharapkan menjadi solusi untuk mengurangi potensi luapan air akibat tumpukan sampah yang kerap menyumbat aliran sungai di bawah jembatan.
Langkah ini disampaikan Dedi usai melakukan kunjungan kerja ke Kejaksaan Negeri Purwakarta, Senin pagi. Menurutnya, selama ini banyak jembatan dengan desain lurus yang justru menahan material sampah ketika debit air meningkat, sehingga menimbulkan genangan dan banjir di permukiman warga sekitar.
“Selama ini banyak jembatan yang jadi titik penyumbatan air karena desainnya datar. Kalau dibuat melengkung, arus air bisa tetap lancar dan sampah tidak mudah menumpuk,” jelas Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat.
Dedi menambahkan, konsep jembatan lengkung ini akan diterapkan secara bertahap di daerah-daerah yang memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap bencana banjir, seperti Sukabumi, Cianjur, dan Garut.
Sebagai langkah awal, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menyiapkan 10 unit alat berat baru dan 6 mobil pengangkut untuk mempercepat proses normalisasi sungai dan pembersihan material banjir di wilayah-wilayah tersebut.
“Kami sudah siagakan peralatan dan mobilisasi logistik agar penanganan banjir bisa lebih cepat dan efisien,” tambah Dedi.
Selain infrastruktur fisik, Dedi juga menginstruksikan seluruh kepala daerah di Jawa Barat agar siaga menghadapi potensi bencana, terutama saat curah hujan tinggi, dengan melakukan langkah antisipasi sejak dini.
Dengan desain jembatan yang lebih ramah lingkungan dan sistem mitigasi yang matang, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berharap bencana banjir tahunan dapat ditekan seminimal mungkin, sekaligus memperkuat komitmen daerah dalam membangun infrastruktur yang adaptif terhadap perubahan iklim. ***
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait
