get app
inews
Aa Text
Read Next : Ratusan Warga Soreang Hadiri Sosialisasi Program MBG: Harapan Baru Cegah Stunting dan Gizi Buruk

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Jawaban Konkret Atasi Gizi Buruk di Kabupaten Bandung

Minggu, 27 April 2025 | 18:56 WIB
header img
Komisi IX DPR RI bersama Badan Gizi Nasional (BGN) saat sosialisasi progam Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Bandung. (Foto: Ist)

BANDUNG, iNewsPurwakarta.id – Komisi IX DPR RI bersama mitra kerja Badan Gizi Nasional (BGN) melakukan kolaborasi untuk mensosiliasikan progam strategis nasional Makan Bergizi Gratis. Program MBG akan menargetkan 4 sasaran utama yakni bayi usia 1 sampai 2 tahun, anak-anak, ibu menyusui, dan ibu hamil untuk mengurangi rasio angka gizi buruk di Jawa Barat khususnya Kabupaten Bandung.

Kegiatan sosialisasi program MBG dilaksanakan di Gedung DPD KNPI Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (26/4/ 2025).

Acara yang diikuti oleh 300-an peserta ini dimulai pada pukul 14.00 – 16.00 WIB. 

Badan Gizi Nasional (BGN) merupakan Lembaga Negara non-Kementerian yang berdedikasi untuk pemenuhan gizi nasional. BGN fokus dalam mendukung penuh program Makan Bergizi Nasional (MBG) untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat

Acara sosialisasi program MBG dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI Asep Romy Romaya, Staff Ahli Sesdeputi Bidang Prokerma BGN Kolonel Cba R. Wira, serta tokoh masyarakat Kabupaten Bandung.

Anggota Komisi IX DPR RI Asep Romy Romana menyampaikan mengenai pentingnya program MBG sebagai tujuan untuk mengatasi berbagai macam permasalahan gizi dengan asupan gizi yang tercukupi.

“Program ini akan membantu mengurangi angka gizi buruk, mencukupi gizi anak-anak, mencukupi gizi ibu hamil, dan membantu menanggulangi stunting,” ucap Asep Romy.

Selain itu, Program MBG juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal. Badan Gizi Nasional akan menggandeng petani, peternak, dan nelayan setempat dalam memasok bahan baku makanan untuk dapur sehat atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). 

“Program MBG juga akan membatu sektor perekonomian lokal di mana dapur MBG membeli bahan masakan dari pengusaha lokal atau dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), selain itu terbukanya lapangan kerja baru karena dapur untuk MBG membutuhkan tenaga kerja yang tidak sedikit,” jelas Asep Romy.

Sementara itu, Staff Ahli Sesdeputi Bidang Prokerma BGN Kolonel Cba R. Wira Manggala mengatakan bahwa untuk mencapai Indonesia Emas 2045 program MBG ini manjadi langkah untuk mengembangkan individu yang berkualitas. 

“Individu-individu dengan gizi yang terpenuhi akan memberikan kesehatan dan memicu potensi individu untuk lebih berkembang. Dengan individu yang berkembang ini tentu akan membantu Indonesia untuk lebih bersaing di kancah global di masa mendatang,” imbuh Asep Romy.

Pemerintah Daerah berkomitmen mendukung Program MBG, antara lain melalui penyediaan lahan serta mendorong partisipasi masyarakat yang memiliki modal untuk membangun Dapur (SPPG). 

Keberadaan Dapur (SPPG), khususnya di Kabupaten Bandung, diyakini akan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar, antara lain melalui peningkatan perekonomian lokal dan penyerapan tenaga kerja.

Setiap Dapur MBG dikelola oleh seorang Kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional. Kepala SPPG bekerja sama dengan seorang ahli gizi dan akuntan untuk memastikan pengawasan terhadap kualitas gizi dan kelancaran distribusi makanan. Termasuk 45 - 46 petugas memasak makanan. ***

Editor : Iwan Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut