Hal yang sama dikatakan Ningrum, pedagang telur ayam lainnya. Menurutnya, sejak harga telur ayam mahal, pembeli yang biasanya membeli 1 ilogram, kini turun men jadi setengah kilogram.
"Dengan pembeli menurunkan jumlah pembelian, tentu saja pendapatan saya sebagai pedagang jadi menurun,," ungkapnya.
Susi dan Ningrum menjelaskan, kenaikan harga telur ayam saat ini lebih tinggi saat Hari Raya Idul Adha. Mereka pun mengeluh dan merasa kasihan dengan pembeli.
Untuk itu, Susi dan Ningrum serta pedagang lainnya berharap pemerintah segera turun tangan untuk menstabilkan harga telur ayam.
"Dengan turunnya harga telur ayam, pembeli bisa kembali membeli dalam jumlah yang banyak, tentu saja pendapatan kami pun bertambah," pungkas Susi.
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait