Meski Masih Dipasang Garis Polisi, Pihak Pabrik Tekstil di Purwakarta yang Terbakar Ingin Beroperasi
PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id - Pasca terjadinya kebakaran yang mengakibatkan satu karyawan meninggal dan 3 karyawan lainnya luka-luka, satu gedung di areal PT Indonesia Libolon Fiber System, hingga kini masih dipasang garis polisi, Kamis (15/8/2024).
Kapolsek Jatiluhur, Kompol Abdul Kodir mengatakan pihak kepolisian dari Polres Purwakarta memasang garis polisi untuk mensterilkan tempat kejadian. Hal ini untuk kelancaran petugas melakukan penyelidikan penyebab terjadinya kebakaran di pabrik tekstil yang terletak di Jalan Raya Kembangkuning, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta itu.
"Ya, hanya satu gedung, semua pintu masuk ke gedung itu di kunci. Jadi misalkan ada karyawan atau siapapun mau masuk, harus izin dan didampingi sama polisi," kata Kapolsek saat ditemui sejumlah media di Mapolsek Jatiluhur, Kamis (15/8/2024).
Ia juga mengatakan, perwakilan perusahaan tersebut pernah datang ke Polsek Jatiluhur meminta izin agar karyawan bisa kembali bekerja di areal gedung yang sudah terpasang police line itu.
"Dari PT Libolon pengen karyawan tetap bekerja, saya jawab silahkan tanya ke Polres Purwakarta karena soal ini ditangani sama Polres," kata Abdul Kodir.
Ia menambahkan, selain pihak perusahaan, pengacara perusahaan tersebut juga mendatangi Polsek Jatiluhur. Tujuannya sama, meminta karyawan dapat tetap bekerja tanpa mengganggu aktivitas penyelidikan kepolisian.
"Kemaren yang dateng kesini pengacaranya minta begitu (bisa bekerja), sedangkan tim Labfor dari Mabes Polri yang dipanggil Satreskrim belum datang (belum melakukan penyelidikan)," ungkap Kapolsek.
Sementara terkait 3 korban luka, kata dia, saat ini kondisinya sudah membaik dan sudah mulai dimintai kesaksian terjadinya peristiwa kebakaran tersebut.
"Udah sehat, udah dilakukan pemanggilan untuk diperiksa sebagai saksi," jelasnya.
Ia juga mengungkap bahwa Kapolres Purwakarta memerintahkan jajaran Satreskrim untuk memeriksa safety mesin, karyawan termasuk safety barang.
"Jadi informasinya ada 7 ton cairan thinner di gedung tersebut, apa bener bahan itu yang meledak atau mesin? Makanya Polres mendatangkan tim Labfor dari Mabes. Kalau dugaan sementara mesin panas meledak," ungkapnya.
Sementara awak media hingga kini belum mendapat keterangan resmi dari pihak perusahaan tersebut. Ketika sejumlah media berusaha untuk meminta konfirmasi ke PT Indonesia Libolon Fiber System pada Kamis 15/8 sore, diperoleh informasi dari petugas keamanan bahwa saat ini tidak aktivitas di gedung yang terbakar.
Diketahui satu gedung di areal PT Indonesia Libolon Fiber System yang berada di Jalan Kembang Kuning, Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta, terbakar pada Selasa (13/8/2924) sore. Dalam kejadian tersebut satu orang karyawan meninggal dunia dan 3 karyawan lainnya luka-luka. ***
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait