PURWAKARTA, iNews.id - Jelang Hari Raya Idul Adha, para pedagang hewan ternak jenis sapi di Pasar Hewan Ternak Ciwareng Purwakarta, Jawa Barat, terlihat kurang bergairah, Senin (4/7/2022). Hal ini, karena warga yang membeli hewan kurban sapi masih sepi, seiring merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK).
Menurut Dirgo (52), salah seorang pedagang sapi, sepinya pembeli diduga dampak merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK). Warga masih khawatir sapi yang dijual di pasar ini terserang penyakit tersebut.
Padahal, kata Dirgo, sebelum datang ke pasar ini, sapi miliknya dan para pedagang lain sudah diperiksa dinas terkait dan dinyatakan sehat.
Diungkapkan Dirgo, dengan sepinya pembeli, pendapatannya menurun bila dibandingkan di hari yang sama pada tahun lalu.
"Tahun lalu, saat kondisi normal saya bisa menjual 900 ekor lebih, tapi sekarang sejak merebak PMK hanya dikisaran 600 ekor sapi," ucap pedagang sapi asal Pati Jawa Tengah ini, saat ditemui di Pasar Hewan Ternak Ciwareng Purwakarta, Senin (4/7/2022).
Meski pembeli mengalami penurunan, lanjut Dirgo, namun harga sapi tetap naik, dikisaran 2 juta rupiah perekor. Seperti sapi jenis Limusin, hari biasa ia menjual Rp 23 juta, namun saat ini menjadi Rp 25 juta per ekor.
Salah satu penyebabnya, kata Dirgo, selain jelang Hari Raya Idul Adha juga sulit mendapatkan sapi.
"Pasar hewan ternak di daerah Jawa (Jawa Tengah dan Jawa Timur) masih banyak yang tutup, dampak masih merebaknya PMK. Sehingga harus membeli dari peternak melalui para pengepul," ungkapnya.
Sedangkan menurut Anggoro, pedagang sapi lainnya, saat ini harga sapi kenaikannya tidak terlalu tajam, hanya satu juta rupiah per ekor.
"Naik, harga semua jenis sapi naik. Ya, yang sebelumnya 16 juta kini saya jual 17 juta per ekor," ucapnya.
Diakui Anggoro, berbeda dengan tahun sebelumnya, kenaikan harga sapi bisa tembus 2 hingga 3 juta rupiah per ekor. Namun Ia optimis, seiring mepetnya waktu dengan hari H Idul Adha, pembeli akan ramai. Sehingga harga sapi akan kembali naik.
"Bisa Seperti tahun lalu, kenaikannya 2 hingga 3 juta per ekor," harapnya.
Sementara menurut data di Pasar Hewan Ternak Ciwareng Purwakarta, sapi yang dipasarkan di pasar hewan tersebut, selain berasal dari wilayah Purwakarta, Subang dan Karawang juga dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Untuk jumlahnya mengalami peningkatan dari hari biasa.
'Sapi yang dipasarkan di pasar hewan ini hari biasa dikisarab 200 ekor, sekarang naik dikisaran 300 ekor," terang Endro, petugas Pasar Hewan Ciwareng Purwakarta.
Editor : Iwan Setiawan