Rumah Adat Citalang Kondisinya Memprihatinkan, Pemkab Purwakarta Terkesan Abai

PURWAKARTA, iNews.id - Rumah Adat yang berlokasi di Desa Citalang, Kecamatan Purwakarta Kota, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, sebagian bangunannya kondisinya sudah lapuk di makan usia.
Seperti di bagian atap dan lantai yang terbuat dari anyaman bambu, banyak yang bolong akibat dimakan rayap.
Mirisnya, Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat belum memberikan anggaran pemeliharaan untuk rumah tersebut. Padahal, sejak tahun 2020 lalu, pengelolaannya dikembalikan ke pemerintah daerah setempat.
Diketahui, Rumah kuno itu sebelumnya di bawah tanggungjawab Provinsi Banten.
"Surat keputusan dari bupati sudah ada terhitung 2020 lalu, tapi pemerintah belum pernah memberikan biaya untuk pemeliharaan rumah ini. Dari dinas terkait juga belum pernah ada ke sini," ungkap pengelola Rumah Adat Citalang Purwakarta, Suganda, Selasa 9 Agustus 2022.
Ia mengatakan bahwa pemeliharaan untuk rumah ini oleh pihak keluarga dengan anggaran seadanya, karena jika dibiarkan khawatir cagar budaya peninggalan sejarah ini terbengkalai. "Yah pemeliharaan dengan anggaran seadanya saja," kata Suganda.
Menurutnya, Rumah Adat Citalang harus dilestarikan karena salah satu saksi bisu perjalanan panjang dalam pembebasan Belanda di Batavia.
Dulu, Rumah berkontruksi bilik bambu dan kayu ini merupakan tempat tinggal Raden Mas Sumadirja putera Bupati Brebes yang diberi tugas berjuang mengusir penjajah Belanda di Batavia.
Di rumah kuno itu terdapat benda pusaka, di antaranya keris, golok, pedang, mesin jahit yang memiliki cerita tersendiri.
"Rumah ini di bangun diperkirakan sekitar 1900 dan 1910, sampai hari ini masih dipertahankan keasliannya termasuk peninggalan benda pusaka juga masih ada," kata Suganda.
Atas dasar itu, ia menyayangkan jika Rumah Adat Citalang berdiri di atas lahan seluas 1.300 meter tidak dipelihara oleh pemerintah daerah.
Rumah ini bisa menjadi wisata edukasi bagi wisatawan yang datang ke Purwakarta jika benar-benar dikelola dengan baik.
"Yah tinggal dari pemerintah daerahnya, kalau tetap seperti ini mungkin bisa saja terbengkalai," kata Suganda
Editor : Iwan Setiawan