get app
inews
Aa Read Next : Tanamkan Disiplin Lalulintas Sejak Dini, Polwan Purwakarta Gelar Police Goes To School

Polisi Bermasalah Di Polres Purwakarta Tidak di Sel, Tapi Dipesantrenkan

Sabtu, 01 Oktober 2022 | 15:40 WIB
header img
Kapolres Purwakarta pantau nggotanya yang bermasalah dibina di Ponpes Madinah Darul Barokah Lodaya Purwakarta. Foto: Istimewa

PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id -Anggota Polres Purwakarta, Jawa Barat yang bermasalah, kini tidak lagi dimasukkan ke sel. Mereka dilakukan pembinaan dan pendalaman agama di Pondok Pesantren Madinah Darul Barokah Lodaya Purwakarta.

Kapolres Purwakarta AKBP Edwar Zulkarnain menyebut anggota bermasalah yang ikut dalam program pembinaan di pondok pesantren yang berlokasi di Kampung Dangdeur RT 5/ 2, Desa Dangdeur, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta itu bagian dari upaya memperbaiki sikap polisi yang pernah membuat pelanggaran disiplin maupun etik.

"Kita mencoba membuat formula baru bahwa tidak semua anggota yang bermasalah itu kita harus masukan sel, tapi kita tempatkan di Pondok Pesantren ini bagi yang beragama Islam. Sedangkan yang beragama lain akan dipandu oleh tokoh agama masing-masing," ucap Edwar, Sabtu (1/10/2022)0.

Orang nomor satu di Polres Purwakarta itu menambahkan, kegiatan ini merupakan wujud perhatian, kepedulian dan tanggung jawab pimpinan Polri kepada anggota yang bermasalah untuk dilakukan pembinaan. 

"Dengan menjalani kegiatan di Pesantren, tidak kita berikan hukuman, tapi kita lakukan pembinaan. Karena setiap anggota yang bermasalah itu tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab anggota, namun juga menjadi tanggung jawab pimpinan. Jadi dengan kegiatan ini merupakan bagian dari tanggungjawab kepada anggota yang bermasalah dengan melakukan pembinaan di Pondok Pesantren," ujarnya. 

Edwar menjelaskan, program pembinaan yang dikemas selama 14 hari hingga 30 hari ini, diwarnai pula kegiatan renungan atau introspeksi diri. 

Selain itu, sambung dia, anggota yang sebelumnya lalai dalam menjalankan shalat 5 waktu, menjadi tepat waktu karena di pesantren selalu shalat berjamaah.

"Demikian juga bagi yang membaca Alqur'an kurang lancar menjadi lebih lancar. Siraman rohani setiap hari membuat anggota yang bermasalah menjadi lebih bersyukur, menyadari kesalahan yang diperbuat sebelumnya," ungkapnya.

Edwar menyebut, pemberian pembinaan ini ditujukan agar mereka memahami konsep reward dan punishment dalam kedinasan Polri.

"Paling tidak mereka sadar bila mereka berprestasi akan ada penghargaan, namun bila mereka melakukan pelanggaran atau tindak pidana maka ada sanksi yang menunggu termasuk resiko kehilangan profesi hingga hukuman pidana. Untuk kegiatan ini sudah dilakukan dua gelombang. Gelombang pertama dua orang dan gelombang ke dua ada empat orang. Jadi selama saya menjabat Kapolres Purwakarta sudah ada enam polisi bermasalah yang di bina di Pondok Pesantren ini," Jelas Edwar. 

Lanjut Edwar, pada anggota yang kategori sedang dan ringan akan dilakukan pembinaan seperti yang dilakukan saat ini di Pondok Pesantren Madinah Darul Barokah Lodaya Purwakarta. 

"Namun bagi mereka yang terlibat pelanggaran kategori berat akan diproses dengan resiko terberat berupa pemecatan," tegas Edwar.

Menurut dia, adanya pelanggaran yang dilakukan anggota Polri menunjukkan adanya ketidakseimbangan antara sikap, sifat, mental, dan hobi anggota tersebut.

"Padahal jika ditilik ke belakang, lanjutnya, anggota Polri memiliki kualitas yang sangat baik. Mulai dari aspek psikologis, mental, dan spiritual," sebutnya. 

Sebelum bergabung menjadi anggota Polri, menurut Edwar, mereka telah memenuhi syarat dan penilaian yang komprehensif.

“Jadi jika ada anggota yang melakukan pelanggaran, artinya ada budaya atau kebiasaan yang salah. Maka dari itu di Pondok Pesantren ini lah mereka dibina agar tidak mengulangi pelanggarannya, dan mewujudkan anggota Polri yang memiliki integritas sesuai dengan Tribrata dan Catur Prasety," ucap Edwar. 

Edwar menuturkan, semakin bagus performa anggota Polri, maka semakin bagus pula performa mereka dalam melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat. Dia meminta para anggota yang menjalani pembinaan dan rehabilitasi bisa berubah dan tidak mengulangi pelanggarannya. 

"Diharapkan setelah mereka mendapatkan pembinaan ini agar bisa mengusai diri, sehingga personel produktif dan memberikan kontribusi pada keluarga, masyarakat dan institusi supaya dapat menjadi personel Polri yang Presisi dan berintegritas," tutur AKBP Edwar Zulkarnain.

Editor : Iwan Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut