KALABAHI, iNewsPurwakarta.id - RM, hingga kini masih trauma. Maklum saja, gadis 22 tahun asal Jirtak Pantar Timur, Nusa TenggaraTimur ini telah diperkosa 2 pria bertopeng secara bergiliran.
Tragisnya, sebelum diperkosa, korban dibegal 2 pelaku ketika tengah bersama pacarnya HP (22). Dan pacarnya disuruh pergi oleh 2 pelaku dengan ancaman akan dibunuh.
Kejadian yang meresahkan warga Kabupaten Alor, NTT ini terjadi di areal Stadion GOR Batunirwala Alor, Sabtu malam (8/10/2022) lalu
Kasat Reskrim IPTU Yames Jems Mbau, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, hingga saat ini pelaku belum teridentifikasi.
"Berdasarkan pengakuan korban saat dimintai keterangan, tidak mengenal identitas para pelaku. Namun atas laporan korban terkait kejadian ini, sebagai penyidik tugas kami melakukan penyelidikan dan mengungkap para pelaku perkosaan ini" kata jems di ruang kerjanya, Kamis (13/10/2022).
Jems pun memohon kerja sama semua pihak untuk memberikan informasi, terkait identitas dan keberadaan pelaku. Selain itu, ia meminta pelaku untuk menyerahkan diri
"Kepada pelaku supaya sebaiknya menyerahkan diri, sebelum nanti berdasarkan fakta dan keterangan saksi-saksi yang dapat membuktikan pelakunya akan dilakukan tindakan tegas,” tandasnya.
Menurut Jems, berdasarkan keterangan dari korban RM sendiri bahwa pada saat ia diperkosa, kedua pelaku itu satu menggunakan topeng dan yang satu lagi menggunakan masker. “Keadaan saat kejadian itu gelap, sehingga pelaku tidak dapat teridentifikasi. Kalau dari ciri-ciri fisik itu disampaikan korban.
Sedangkan wajah, nama dan alamat pelaku tidak diketahui korban,” ungkap Kasar Reskrim.
Sementara berdasarkan keterangan korban, sambung Jems, aksi perkosaan itu bermula korban bersama pacarnya datang dan istirahat di sekitar GOR.
Tiba-tiba datang dua pelaku dan mengancam sambil menyuruh pacarnya pulang. Setelah pacarnya pergi, korban dipaksa masuk ke dalam gor dan terjadilah perkosaan.
"Korban diperkosa dua pelaku secara bergantian, masing-masing satu kali," ungkap Jems.
Ditambahkan Jems, korban baru datang dari kampungnya Jirtak Pantar Timur dan tinggal bersama saudaranya di Fanating.
Terkait 5 unit sepeda motor yang diamankan Polres Alor, Jems menyebut, pihaknya belum bisa menjadikan sebagai barang bukti.
Sedangkan 5 sepeda motor itu, menurutnya diserahkan oleh teman-teman dari TNI dalam hal ini DANRAMIL Apui yang mengantarnya ke Polres Alor.
“5 kendaraan ini diantar ke sini dalam keadaan seperti sekarang. Besoknya lagi mereka mengantar 5 orang yang mengaku pemilik sepeda motor tersebut,” ujarnya.
Ditambahkan dia, 5 orang yang sepeda motornya diamankan sudah dimintai klarifikasi dan keterangan, apakah ada keterkaitan dengan pristiwa yang dialami korban atau tidak.
"Dan kelimanya mengaku tidak ada keterkaitan dengan kasus pemerkosaan tersebut," ucapnya.
Namun Jems menegaskan, pihaknya masih terus mendalami. Adapun ke 5 orang itu, kata Jems statusnya masih pelajar, yakni pelajar SMP dan SMA.
Sebagaimana diberitakan beberapa media online bahwa telah terjadi pembegalan dan pemerkosaan terhadap seorang perempuan berinisial RM. Kejadiannya di areal Stadion GOR Batunirwala RT 006/RW 003, Kelurahan Welai Timur, Kecamatan Teluk Mutiara Kabupaten Alor, Sabtu 08 Oktober 2022 sekitar pukul 22.30 Wita.
Korban HP yang saat itu bersama pacaranya RM dicegat dan diancam oleh sekolompok orang yang tidak dikenal di areal GOR yang letaknya berhadapan dengan Kantor Bupati Alor.
Korban begal seorang pemuda diketahui berinisial HP (23) pacar dari RM (22). Saat berboncengan di Jalan Raya Batunirwala depan kantor Bupati Alor, dicegat dan diancam kedua pelaku.
Kronologis kejadian
Menurut pihak Kodim 1622 Alor kepada media pada 9/10/22 bahwa, sekitar pukul 22.30 Wita, bertempat di Stadion GOR Alor Desa Petleng Kecamatan Alor Tengah Utara Kabupaten Alor, terjadi pembegalan dan pemerkosaan terhadap korban oleh orang tak dikenal. Korban HP selaku pacarnya korban RM diancam dengan menggunakan senjata tajam (Sajam) satu buah panah dan mengusir pergi dari lokasi kejadian.
“Kamu pergi dan tidak boleh kembali lagi. Apabila kamu kembali lagi, kau dan motormu akan kami bakar,” kata pelaku mengancam.
Merasa terancam nyawanya, kekasih korban pemerkosaan merasa takut. Dia pergi meninggalkan pacaranya dan bertemu dua pemuda lainnya. Lalu melaporkan kejadian yang dialaminya ke Asrama Kodim1622 di Mola .
Mendengar laporan tersebut Asmil Mola melaporkan ke Wadan Ramil 1622-01/Kalabahi, Lettu Inf Selfius Tang yang kemudian langsung melaporkan melalui Radio HT kepada Piket Makodim 1622/Alor. Kemudian dilanjutkan kepada jajaran Unit Intel untuk menindaklanjutinya.
Ketika anggota TNI dari Kodim Alor tiba di lokasi kejadian sekitar Pukul 23:55 wita, ditemukan korban seorang diri di dalam stadion GOR Alor. Diduga korban telah diperkosa oleh oknum yang belum diketahui identitasnya. Usai melampiaskan hasrat sex, kedua pelaku tersebut pergi meninggalkan korban.
Pelaku sempat dikejar oleh unit Intel Kodim 1622 Alor sekitar Pukul 23.45 Wita. Namun pelaku berhasil meloloskan diri.
Selanjutnya sekitar Pukul 00.00 Wita, Unit Intel Kodim mengamankan korban dan 5 unit sepeda motor ke Polres Alor.
Pukul 00.10 Wita, Unit Intel Kodim 1622/Alor beserta Wadanramil 1622-01/Kalabahi tiba di Polres Alor dan menyampaikan kronologis kejadian tersebut kepada piket. Selain itu menyerahkan korban beserta 5 unit sepeda motor yang sudah dalam keadaan rusak.
5 orang pelajar yang mengaku pemilik motor pada saat kejadian memarkir motor di jalan depan GOR. Tiba-tiba datang teman- teman dari Kodim 1622 Alor. Diduga karena takut, mereka lari tinggalkan motor. Dan hasil klarifikasi sementara mereka bukan pelaku pembegalan dan pemerkosaan pada Jumat malam 08 Oktober 2022.
Hingga saat ini, dijelaska Jems, penyidik kepolisian belum menetapkan tersangka dalam kasus dugaan pemerkosaan dan pembegalan di GOR Batunirwala. Untuk sementara, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Dijelaskannya, Sabtu, 08 Oktober 2022, sekitar pukul 23.20 wita, saat korban dan pacarnya sedang duduk di taman depan GOR Batuniwala, datang dua orang pelaku.
Salah satu pelaku menarik korban masuk ke dalam GOR sambil mengancam akan membunuh korban jika menolak. Dan satu pelaku lainnya mengikuti dari belakang.
Setibanya di Tribun GOR korban sempat berteriak. Tetapi kembali diancam pelaku, akan dibunuh jika bereteriak lagi.
”Selanjutnya kedua orang pelaku tersebut melakukan hal yang tidak pantas kepada korban,” ungkap Jems.
Artikel ini telah diterbitkan di iNewsAlor.id pada Jum'at, 14 Oktober 2022 dengan judul "Tragis! Sepasang Kekasih Dibegal 2 Pria Bertopeng Sang Pacar Diperkosa Sesaat Cowoknya Dipaksa Pergi".
Editor : Iwan Setiawan