PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id - Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengabadikan Syekh Baing Yusuf menjadi nama jalan di pertigaan Jalan Terusan Ibrahim Singadilaga ke arah Maracang (Jalan Baru), Purwakarta, Jawa Barat.
Peresmian penyematan nama Jalan Syekh Baing Yusuf dihadiri unsur perwakilan dzuriyah (keturunan) dari Syeikh Baing Yusuf, unsur Jam'iyyah Ahlith Thariqah al-Mu'tabarah an-Nahdliyyah (Jatman) Purwakarta.
PC GP Ansor Purwakarta yang mengusulkan nama tokoh besar tersebut diabadikan menjadi nama jalan turut hadir.
"Mulai hari ini nama Syekh Baing Yusuf kita abadikan sebagai nama salah satu jalan di Purwakarta. Ini sebagai bentuk penghormatan Pemkab Purwakarta dan masyarakat kepada Syekh Baing Yusuf yang semasa hidupnya berdakwah menyebarkan agama Islam di Kabupaten Purwakarta," ujar Anne, Jumat (23/12/2022).
Muncul rasa ingin tahu masyarakat siapa itu Syekh Baing Yusuf karena tidak sedikit dari mereka belum mengetahuinya.
Nama lengkap Syech Baing Yusuf adalah Raden H Muhammad Yusuf Bin Jaya Negara. Beliau merupakan ulama penyebar agama Islam di Purwakarta.
Syekh Baing Yusuf datang ke Purwakarta pada tahun 1826 kemudian mendirikan masjid tempat syiar agama Islam yang waktu itu masih hutan belantara, lokasi ini dipilih karena dekat dengan Sindang Kasih dan Kuta Waringin.
Sasaran Syekh Baing Yusuf menyebarkan agama Islam pada waktu itu adalah Badega atau pengawal Prabu Siliwangi yang singgah di Sindangkasih dan Kuta Waringin, yang saat ini dikenal dengan sebutan pasar Rebo. Badega pada saat itu masih memeluk agama sunda wiwitan.
Alasannya, karena Baing Yusuf merasa memiliki tanggung jawab kepada para badega yang masih satu keturunan. Konon katanya Baing Yusuf ini masih merupakan keturunan Raja di Kerajaan Padjajaran.
Syekh Baing Yusuf menyebarkan Islam di Purwakarta sekitar 119 tahun sejak pertama kali datang pada 1826 hingga meninggal tahun 1945.
Syekh Baing Yusuf dimakamkan di sekitar Masjid Agung Baing Yusuf berlokasi tak jauh dari Kantor Pemerintahan Pemkab Purwakarta, dan keberadaanya saat menjadi wisata religi di Purwakarta.
"Banyak yang ziarah ke sini baik dalam maupun luar pulau jawa," ujar pengurus Masjid Baing Yusuf Purwakarta Bidang Imaroh, R Sanusi AS, Rabu 15 Mei 2019 lalu.
Selain masjid, peninggalan Syech Baim Yusuf adalah pedang, Alquran dan Kitab Fikih Sunda Tassauf Sunda yang saat ini masih tersimpan.
Alquran dan Kitab Fikih Sunda Tassauf Sunda syech gunakan untuk tausyah menyebarkan Islam kepada masyarakat Purwakarta zaman dulu di masjid sambil memegang pedang berdiameter sekitar 1,20 meter itu.
"Pedang syech masih asli dan sangat tajam kiri dan kanannya," ujar dia.
Setelah syech meninggal pedang itu masih digunakan untuk khotbah imam salat jumat di Masjid Agung Baing Yusuf.
Namun semasa Bupati Purwakarta, Bunyamin Dudih tidak digunakan lagi dan diganti menggunakan tongkat hingga sekarang.
Editor : Iwan Setiawan