get app
inews
Aa Text
Read Next : Tanamkan Disiplin Lalulintas Sejak Dini, Polwan Purwakarta Gelar Police Goes To School

Kepergok Curi Motor, Pria di Purwakarta Tewas Dihakimi Massa

Kamis, 15 Juni 2023 | 15:53 WIB
header img
Suasana TKP seorang pria dihakimi massa di Plered. Foto: Istimewa

PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id - Kampung Bojongloa, Desa Gandasoli, Kecamatan Plered, Purwakarta, Jawa Barat, hingga kini masih ramai, Kamis (15/6/2023). 

Warga masih menggunjingkan seorang pria yang tewas akibat dihakimi massa karena diduga mencuri sepeda motor milik Enjang (28), warga kampung tersebut. Pria itu diketahui berinisial IS (26), warga Desa Karoya, Tegalwaru, Purwakarta.

Sementara aksi massa yang membuat IS tewas, menurut sejumlah warga, terjadi pada Rabu (14/6/2023) dini hari. 

Awalnya, kata warga, sekitar pukul 03.00 WIB, Enjang (28) bangun dari tidurnya karena ingin buang air kecil.

Tiba-tiba dia dikejutkankan, motor Honda Beat warna hitam miliknya yang di parkir di dalam rumah tidak ada. 

Enjang bergegas keluar. Dan melihat motornya sedang didorong IS (26), di jalan gang. Saat itu juga dia berteriak maling. 

Teriakan Enjang di dengar warga. Kemudian warga yang berubah menjadi massa mengepung dan menangkap IS. Berikutnya IS digebuki. 

"Pelaku sempat melakukan perlawanan dengan menggunakan kunci Leter T, namun akhirnya pelaku terkapar tak sadarkan diri," ucap Ujang, seorang warga, Kamis (15/6/2023).

Selanjutnya warga melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Plered

Kapolres Purwakarta AKBP Edwar Zulkarnain melalui Kapolsek Plered, Kompol Suparlan mengatakan, usai menerima laporan dari warga, pihaknya langsung ke lokasi kejadian.

Setelah sampai ditempat kejadian, ditemukan IS tergeletak di jalan aspal, dengan kondisi tidak sadarkan diri.

Sekujur tubuh IS dipenuhi luka, bahkan di bagian mukanya lebam mengeluarkan darah diduga dihakimi massa.

"Orang berinisial IS ini dihakimi massa karena diduga telah melakukan pencurian dengan pemberatan Curanmor R2 milik korban Enjang," beber Suparlan, melalui WatsApp pribadinya, Kamis (15/6/2023).

Kemudian, kata Suparlan, pihak kepolisian mengamankan IS dan membawanya ke RSUD Bayu Asih Purwakarta untuk diobati. 

"Setelah diberikan tindakan pertama oleh pihak rumah sakit, pelaku tidak bisa di tolong (meninggal dunia) karena pendarahan di otak yang diduga akibat dihakimi oleh massa," tutur Suparlan.

Suparlan menambahkan, dengan adanya kejadian tersebut, pihak keluarga IS menyampaikan keberatan untuk dilakukan autopsi.

"Pihak keluarga juga tidak akan menuntut proses hukum atas terjadinya kejadian yang menimpa IS," imbuhnya.

Jenazah IS selanjutnya oleh pihak keluarga di makamkan di tempat pemakaman umum (TPU) setempat, yakni di Desa Karoya, Tegalwaru, Purwakarta.(*)  

 

Editor : Iwan Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut