get app
inews
Aa Read Next : Tanamkan Disiplin Lalulintas Sejak Dini, Polwan Purwakarta Gelar Police Goes To School

KDM Murka! 2 Pekerja Jembatan Penghubung 2 Kabupaten di Purwakarta Dipalak dan Dibacok Preman

Minggu, 24 Maret 2024 | 13:20 WIB
header img
Kang Dedi Mulyadi (KDM) saat ngecek perbaikan Jembatan Cihambulu, Purwakarta. Foto: Istimewa

PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id – Dua pekerja pembangunan Jembatan Cihambulu, di Kecamatan Campaka, Purwakarta, Jawa Barat dipalak bahkan dibacok oleh preman setempat.

Hal ini membuat Kang Dedi Mulyadi (KDM) murka. Pasalnya, pembangunan jembatan yang menghubungkan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang ini menggunakan dana pribadi bantuan darinya dengan nilai sekitar Rp 1 miliar.

Seperti diketahui jembatan yang sudah rusak selama enam tahun itu kini diperbaiki oleh KDM. Diharapkan pekerjaan selesai saat lebaran pertengahan April 2024 mendatang.

Dua hari terakhir pekerjaan tersendat karena diganggu preman. Dari informasi preman tersebut merupakan warga sekitar sekaligus residivis yang baru saja keluar dari lapas.

Mendapat laporan tersebut KDM pun langsung ke lokasi. Kejadian itu pun dibenarkan oleh para pekerja. Hingga kini sudah ada dua korban penganiayaan oleh preman tersebut.

“Awalnya dia minta uang, terus tiba-tiba memukul,” ujar salah seorang mandor.

Lain halnya dengan operator alat berat. Bukan dipukul, tapi ia justru dibacok di bagian tangan kanannya oleh pelaku yang saat itu menggunakan masker.

“Saya mau naik, jalankan beko tiba-tiba pelaku mau mengancam membunuh. Kemudian golok dibacok ke tangan kanan saya,” ucapnya.

KDM pun murka mendengar kesaksian itu. Betapa tidak, proyek yang dibiayai oleh dana pribadi untuk kepentingan umum masih juga diganggu oleh aksi premanisme.

“Kita sudah punya niat baik membantu warga menyelesaikan problemnya, termasuk berkorban membangun jembatan menghubungkan dua kabupaten tapi masih ada manusia yang tidak punya otak,” ucap KDM dengan nada tinggi.

“Gak bisa, laporkan ke polisi proses. Gak ada damai, nanti jadi kebiasaan premanisme ke perdamaian,” tegas pria yang identik dengan iket putih itu.

Ia tak ingin aksi premanisme apalagi sudah sampai pada kekerasan terus dibiarkan. Sebab hal tersebut akan menjadi kebiasaan yang bisa menghambat investasi masuk ke pedesaan.

“Nanti kebiasaan kalau ada investasi masuk diancam, nanti siapa yang mau investasi di sini. Ke pekerjaan Dedi Mulyadi saja berani, apalagi ke orang lain,” ujarnya.

Ia meminta pekerja yang menjadi korban segera membuat laporan resmi ke polisi. Sebab jika tidak mereka bekerja tidak tenang sebab menurut informasi kini para pelaku sudah melarikan diri.

“Saya minta ini dijaga bersama, kemudian pelakunya dicari. Kalau tidak ada jaminan keamanan lebih baik ini berhenti. Sekarang proses laporan ke polisi diantar Pak Kades. Premanisme tidak ada perdamaian,” pungkas KDM dengan nada kesal. ***

 

Editor : Iwan Setiawan

Follow Berita iNews Purwakarta di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut