[OPINI]: Mana Bonus Atlet Purwakarta?

Oleh: Ajat Sudrajat*
Judul diatas tepat dialamatkan pada persoalan bonus peraih medali Porprop atau lebih populer dengan sebutan PORDA, yang belum sepenuhnya diberikan kepada para atlet di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
SEBELUMNYA, diberitakan media massa, para atlet peraih medali PORDA 2023 mempertanyakan bonus yang dijanjikan Pemkab Purwakarta, yang belum seluruhnya diberikan.
Bahkan pengurus cabang olahraga mengancam membawa atlet ke kantor Bupati Purwakarta, untuk menagih bonus. "Memalukan dan sekaligus memilukan," begitu kira-kira celetukan masyarakat Purwakarta, khususnya pencinta olahraga.
Sebelumnya juga tersiar pemberitaan korupsi, utang Pemda ke pihak ketiga, dan dugaan-dugaan penyalahgunaan wewenang lainnya yang terjadi di Purwakarta.
Bonus peraih medali Porda 2023, belum diberikan sepenuhnya, baru 75 persen. Sisanya, Pemkab Purwakarta menjanjikan diberikan awal tahun 2024. Tapi hingga saat ini belum terealisasi.
Atlet peraih medali wajar berharap karena dijanjikan dan mereka telah berjuang demi untuk nama baik Purwakarta. Bagi pegiat olahraga, fakta ini sangat memprihatinkan sebab ada kesan olhraga"buburuh" atau mencari uang untuk sesaat.
Olahraga puncaknya adalah prestasi, sehingga perlu komitmen dalam pembinaan olahraga. Komitmen para pemangku kebijakan sangatlah diperlukan.
Menganggarkan biaya pembinaan olahraga dalam APBD, adalah kewajiban Pemerintah.
Selain itu pemerintah harus mempertimbangkan kepentingan masa depan atlet.
Mereka bukan digiring untuk berburu bonus, melainkan bagaimana agar hidup layak setelah tidak lagi jadi atlet.
Misalnya, para atlet berprestasi itu diberi bonus pekerjaan yang layak. Tidak salah seandainya atlet-atlet berprestasi itu diangkat jadi PNS, di daerah yang nama baiknya melambung karena prestasi atlet.
Bonus berupa uang tidaklah haram, seandainya sekadar perangsang untuk menggapai prestasi, Jangan sampai bonus itu sebatas hadiah sesaat, dan seolah pemerintah memperhatikan atlet. Tidak mempedulikan kepentingan masa depan atlet.
Pemerintah dan pihak terkait, juga harus berupaya merubah pandangan sempit kalangan atlet yang sudah terbius berburu bonus.
Jangan disalahkan atlet kalau sesudah meraih medali, kemudian mereka menagih bonus.***
*Penulis adalah wartawan senior dan pegiat olahraga, tinggal di Purwakarta
Editor : Iwan Setiawan