PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id - Unjuk rasa mahasiswa menuntut keseriusan Pemkab Purwakarta, Jawa Barat dalam mengatasi korban bencana alam, diwarnai kericuhan, Kamis (27/6/2024) siang.
Mahasiswa dengan polisi terlibat saling dorong di depan kantor bupati, bahkan nyaris baku pukul.
Sementara kericuhan terjadi ketika mahasiswa memaksa masuk ke kantor bupati untuk menyampaikan aspirasi dan bertemu dengan Pj Bupati Purwakarta. Namun dihalangi polisi yang berjaga.
Kericuhan reda setelah polisi berkonsultasi dengan pihak Pemkab Purwakarta dan mengizinkan mahasiswa masuk ke kantor bupati.
Sebelumnya, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Purwakarta ini melakukan aksi longmarch dan sempat memblokir Jalan Sudirman dan Jalan RE. Martadinata. Akibatnya kemacetan panjang di dua jalan itu pun terjadi.
Selain itu, para mahasiswa juga membakar ban bekas di depan kantor bupati.
Dalam orasinya, mahasiswa meminta Pj Bupati Purwakarta, untuk lebih serius menangani para korban musibah longsor, di Kecamatan Sukatani dan Kecamatan Tegalwaru. Mereka menuntut tanggung jawab Pj Bupati yang dianggap minim bantuan.
"Tujuan kami unjukrasa, mengingatkan Pemkab Purwakarta untuk memperhatikan masyarakat yang telah mengalami musibah longsor di Panyindangan Sukatani dan Tegalwaru," kata Ketua DPC PMII Cabang Purwakarta, Muhamad Ali Akbar, kepada wartawan di kantor Bupati Purwakarta, Kamis (27/6/2024).
"PMII telah mengadvokasi sejak tahun 2023 lalu, oleh sebab itu kami mengingatkan hususnya Pj Bupati Purwakarta untuk mempercepat bantuan yang memang harusnya disalurkan ke para korban bencana tanah longsor yang berjumlah 40 kepala keluarga" sambungnya.
Menanggapi tuntutan para mahasiswa, Pj Bupati Purwakarta, Benni Irwan, mengaku telah melakukan berbagai upaya, sesuai prosedur. Ia juga berterimakasih kepada para mahasiswa yang menyampaikan aspirasi, sebagai kritik untuk perbaikan kinerja yang lebih baik.
Benni Irwan juga menegaskan akan melaksanakan sesuai aspirasi mahasiswa. Diantaranya, perbaikan jalan dan relokasi rumah korban musibah bencana tanah longsor di Desa Panyindangan Kecamatan Sukatani dan Kecamatan Tegalwaru.***
Editor : Iwan Setiawan