PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id - Tak seperti biasanya, komplek Kuburan Cina di Kampung Benteng, Gang Nusa Indah, Kelurahan Nagri Kaler, Kecamatan Purwakarta, Jawa Barat, mendadak ramai oleh warga, Sabtu (13/7/2024) sore.
Ternyata, di lokasi tersebut ditemukan sesosok mayat pria. Dan warga mencari tahu identitas dan penyebab pria tersebut meninggal.
Tak lama kemudian diketahui mayat pria itu bernama Suherman alias Maman (50) warga setempat.
Kapolres Purwakarta, AKBP Edwar Zulkarnain melalui Kasi Humas, AKP Enjang Sukandi mengatakan, jenazah korban pertama kali ditemukan oleh Roni (33) keponakan korban. Saat itu dia hendak memberi makan korban yang tinggal di sekitar pemakaman Cina tersebut.
Namun korban tidak ditemukan. Selanjutnya Roni mencari korban di sekitar lokasi tersebut.
"Dan beberapa saat kemudian saksi mencium bau busuk. Setelah ditelusuri ternyata bau busuk tersebut bersumber dari jenazah korban yang sudah membusuk," ucap Enjang, Minggu (14/7/2024.
Ia menuturkan, sebelum ditemukan tewas, korban menderita sakit rabun mata dan bercerai dengan istrinya. Korban juga sempat tinggal dikontrakan di sekitar tempat kejadian.
"Namun dikarenakan korban tidak memiliki pekerjaan dan tidak sanggup membayar kontrakan oleh keluarganya korban ditempatkan tinggal disekitar kuburan cina sambil menjadi pengurus kuburan tersebut," jelas Enjang.
Dilihat dari kondisi korban, Kata dia, korban diprediksi sudah dua hari meninggal. Sebab, tubuh korban sudah membiru dan mengeluarkan aroma kurang sedap.
Enjang menambahkan, hasil pengecekan unit Identifikasi Polres Purwakarta, di tubuh korban tidak ditemukan adanya indikasi tindak kekerasan.
"Kalau dari pemeriksaan luar tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan, jadi di duga korban meninggal akibat penyakit yang dideritanya. Berdasarkan keterangan keluarga korban, semasa hidup korban mengalami depresi, kebutaan, serta mengidap penyakit diabetes," ungkapnya.
Enjang menambahkan, jenazah korban langsung di serahkan dan pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi.
"Pihak keluarga menerima kejadian ini sebagai takdir dan tidak akan menuntut siapapun. Pernyataan itu tertuang dalam surat penyataan yang di buat pihak keluarga," pungkasnya.***
Editor : Iwan Setiawan