PascaPilkada Purwakarta 2024, Apa Kabar Yadi Rusmayadi?

PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id - Pilkada Purwakarta sudah berlalu. Pasangan Saepul Bahri Binzein-Abang Ijo Hapidin tinggal menunggu waktu untuk dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Purwakarta.

Binzein-Ijo unggul di atas tiga kontestan lainnya. Di bawah Binzein-Ijo, ada pasangan Yadi Rusmayadi-Pipin Sopian. 

Baca Juga

Pilkada Purwakarta, Survei LSI Denny JA: Anne Paling Dikenal, Binzein Paling Disukai 

Yang menarik, pasangan ini meraih suara yang cukup signifikan, kendati masih kalah oleh Binzein-Ijo. Perolehan suara Yadi-Pipin jauh di atas suara sang petahana, Anne Ratna Mustika.  

Untuk bisa ikut menjadi kontestan di Pilkada Purwakarta, Yadi Rusmayadi harus menaggalkan baju seragamnya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

Konsekuensinya, saat kalah dalam pertarungan politik di Pilkada, Yadi tak bisa kembali menjadi seorang birokrat. Konsekuensi itu sudah disiapkan secara matang oleh Yadi, ketika dia berketetapan hati menjadi kontestan Pilkada.

Baca Juga

Pilkada Purwakarta, Ketua Partai Nasdem Menghargai Hasil Survei LSI, Tapi……

Lantas, apa yang dilakukan Yadi ketika dia kalah di Pilkada dan tak lagi menjadi seorang birokrat?

"Saya menekuni dunia bisnis. Ya, ngurusin usaha bersama keluarga," kata Yadi Rusmayadi saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (25/1/2025). Dia tak secara detail menjelaskan tentang bisnis yang dimaksud. 

Namun, sudah menjadi rahasia umum bahwa Yadi merupakan menantu dari Hj Yetty, pengusasaha sate maranggi yang fenomenal di Purwakarta.

Baca Juga

Tempati Posisi Terbawah Survei LSI di Pilkada Purwakarta, Zaenal Arifin Buka Suara

Selain menggeluti dunia bisnis, Yadi juga mengaku masih aktif dalam kegiatan sosial. Dia merasa berinteraksi dengan masyarakat, tetap harus terjaga dan berkesinambungan. Bukan melulu untuk kepentingan meraih simpatik untuk meraup suara di Pilkada.

Belakangan, ada wacana bahwa Yadi Rusmayadi akan terjun ke dunia politik. Lebih tepatnya, dia akan dicalonkan menjadi Ketua DPD Partai Nasdem Purwakarta. 

Wacana tersebut bukan sekadar kaleng-kaleng, tetapi terlontar dari Luthfi Bamala, Ketua DPD Partai Nasdem Purwakarta.  

Baca Juga

Ketua DPD Nasdem Purwakarta: Bupati Non Putra Daerah Biasanya Pulang Kampung Setelah Memimpin!

sekadar informasi, masa jabatan Luthfi sebagai ketua akan berakhir pada 2025. Dengan sendirinya, akan ada restrukturisasi di partai tersebut untuk melanjutkan estafet kepemimpinan.

"Kang Yadi merupakan kader partai yang diusung Nasdem pada Pilkada 2024," kata Luthi.

Menanggapi adanya wacana akan diusung menjadi Ketua DPD Nasdem Purwakarta, Yadi menanggapinya secara santai, "Masih terlalu dini," ujarnya.

Baca Juga

Nasdem Purwakarta Jadikan Hasil Survei sebagai Parameter Pergerakan untuk Pemenangan Pilkada

Dia mengatakan, dalam organisasi partai, pasti ada mekanisme yang harus ditempuh dalam hal pergantian atau pemilihan pengurus.

"Saya tidak mau berandai-andai. Kalau dipercaya saya siap. Tapi kalau tak dikehendaki, ya tidak apa-apa. Saya bukan orang yang gila jabatan. Saya jalani hidup ini seperti air yang mengalir saja," imbuhnya.

Disinggung soal minatnya untuk kembali maju di Pilkada 2029, lagi-lagi Yadi mengatakan bahwa terlalu terburu-buru untuk membahas masalah itu.

"Kalau masyarakat masih memercayai saya, ya saya tentu siap untuk membawa perubahan di Purwakarta," katanya.

Dia berpesan kepada masyarakat Purwakarta agar tetap memberi dukungan kepada Pemkab Purwakarta, siapapun yang menjadi bupatinya.

"Mari kita sama-sama membangun untuk Purwakarta," ujar Yadi.

Sekadar informasi, pada Pilkada 2024 pasangan Yadi-Pipin memperoleh 193.221 suara (37,17 persen). Sedangkan pasangan Binzein-Ijo yang memenangi kontestasi meraih 251.998 suara (48,48 persen). 

Adapun perolehan suara petahana Anne Ratna Mustika-Budi Hermawan sangat terperosok, yakni hanya memperoleh 40.225 (7,74 persen). 

Padahal, tingkat popularitas mantan istri Dedi Mulyadi ini cukup tinggi. Selain itu, Anne-Budi diusung oleh dua parpol besar, yakni Partai Golkar dan PDI Perjuangan.

Namun, takdir berkata lain.***

Editor : Iwan Setiawan