get app
inews
Aa Text
Read Next : Antisipasi Kesehatan Tahanan, Petugas Urkes Polres Purwakarta Lakukan Ini

Dengan UHC JKMB, Semua Sumringah dalam Keberkahan yang Melimpahruah

Sabtu, 22 Februari 2025 | 21:05 WIB
header img
Salah seorang warga Kota Medan, Sumatera Utara sedang berobat dengan memanfaatkan program UHC JKMB di salah satu rumah sakit. foto: Dok. Pemkot Medan

Supriadi sedang gundah. Dalam hitungan hari, jabang bayi akan lahir dari rahim istri tercintanya. Kegundahan yang mengaduk-aduk perasaannya, muncul bukan lantaran tak lama lagi dia akan melihat paras mungil anaknya.

LELAKI yang bermukim di Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, Sumatera Utara ini, tentu saja bersuka cita menyongsong kelahiran sang buah hati.

Supriadi gundah karena dia tak memiliki cukup uang untuk biaya persalinan Erawati, sang istri. Sudah bisa dibayangkan, dia mesti mengeluarkan kocek jutaan, bahkan mungkin belasan juta untuk biaya persalinan di rumah sakit. 

Jangankan mengantongi kocek dengan nominal berjuta-juta, untuk makan sehari-haripun, keluarga ini kerap kekurangan.

Pakai BPJS Kesehatan? Nahasnya, keluarga ini sudah lama tak mambayar iuran BPJS. Tunggakannya menumpuk. Supriadi dan istrinya malah sudah malas untuk mengetahui berapa tunggakan yang mesti dibayar. 

“Kalau tahu berapa besarnya tunggakan, malah akan membuat saya stres. Dalam kondisi sekarang, tak mungkin saya bisa membereskannya,” barangkali kalimat itu yang ada di benak Supriadi.   

Saat rasa gundahnya masih melanda, Supriadi memperoleh kabar bahwa untuk biaya persalinan sang istri di rumah sakit, dia tak perlu mengantongi kocek. Cukup membawa KTP, Kartu Keluarga (KK), dan materai 10.000.

Reaksi pertama saat dia mendengar kabar itu, hanya berupa pertanyaan: Apakah mungkin? Sulap macam apa yang membuat sehelai KTP bisa untuk membiayai persalinan? 

Faktanya, itu bukan sulap. Pada saat-saat genting, ketika ketiadaan uang berbarengan dengan kondisi istrinya yang hendak melahirkan, asa itu muncul.

Kebutuhan fundamental bernama kesehatan

Belakangan Supriadi mengetahui ternyata Pemerintah Kota Medan memiliki program bernama Universal Health Coverage (UHC) Jaminan Kesehatan Medan Berkah (JKMB).

Dengan percaya diri, pada 31 Januari 2023 dia memboyong istrinya ke Rumah Sakit Umum (RSU) Delima, di Jalan Yos Sudarso, Medan.  Hasil pemeriksaan medis mengharuskan proses persalinan Erawati dilakukan melalui operasi caesar.

Pasangan muda ini tak menemui hambatan. Proses persalinan berjalan lancar. Supriadi dan Erawati sumringah saat melihat sang buah hati berjenis kelamin laki-laki lahir. 

Sejak masuk hingga meninggalkan rumah sakit, keluarga ini tak mengeluarkan kocek sepeser pun. Mata Supriyadi dan Erawati berkaca-kaca. Dalam dada mereka berkecamuk perasaan haru, bahagia, dan entah apa lagi.

Itu hanya sekelumit kisah dari ribuan kisah serupa lainnya sejak program layanan Kesehatan gratis bernama UHC JKMB mulai diberlakukan.

Program ini sudah bersenyawa dengan masyarakat Medan. Puluhan ribu warga sudah merasakan manfaat program besutan Bobby Nasution, yang saat itu menjabat sebagai Wali Kota Medan ini. 

UHC JKMB bukan sekadar menjadi penolong. Lebih dari itu, progam ini menjadi oase ketika hak warga untuk memperoleh kesehatan terbentur oleh belitan finansial.

Padahal semua tahu kesehatan merupakan kebutuhan yang teramat fundamental. Kebutuhan yang tak bisa ditunda ketika rasa sakit datang mendera.

Dinas Kesehatan Pemko Medan mencatat, sejak UHC JKMB diberlakukan hingga September 2024, ada 32.953 jiwa yang telah memanfaatkannya.

Yang menarik, program ini tak hanya berlaku bagi warga Kota Medan. Rumah sakit tertentu misalnya di Tangerang, Madiun, Jakarta, dan beberapa rumah sakit lain di luar Kota Medan, pun menerima peserta UHC JKMB. Syaratnya gampang, yakni ber-KTP Kota Medan.

Melanjutkan pencapaian, menambal kekurangan

Mafhum akan pentingnya program UHC JKMB, Pemko Medan melalui dinas teknis terkait, terus bersosialisasi. Ini merupakan upaya untuk mengejawantahkan Medan yang sehat secara komprehensif.

Keseriusan Pemko Medan dalam membantu masyarakat yang kurang mampu untuk memperoleh hak atas akses kesehatan, lebih dari sekadar berhasil.

Tak heran jika pada Selasa, 14 Maret 2023 di Balai Sudirman Jakarta, Pemko Medan didaulat menjadi salah satu pemda yang menerima Universal Health Coverage (UHC) Award.

Tahun berikutnya, tepatnya pada 8 Agustus 2024, Pemko Medan kembali menerima penghargaan serupa.

KH Ma'ruf Amin yang saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden RI, menyerahkan penghargaan kepada Bobby Nasution, yang saat itu menjabat sebagai Wali Kota Medan. Acara digelar di Krakatau Grand Ballroom TMII, Jakarta.

Hasil Pemilukada 2024, menetapkan  Rico Waas dan Zakiyuddin Harahap menjadi pasangan yang memimpin Pemko Medan untuk periode 2025-2030.

Warga Medan optimistis di bawah kepemimpian Rico, selain sektor Pendidikan, sektor kesehatan tetap menjadi prioritas. Dalam berbagai kesempatan, Rico memang kerap menyampaikan tentang hal tersebut.

Dengan demikian, pasangan Rico-Zakiyuddin tentu menyokong UHC JKMB. Ya, melanjutkan pencapaian yang telah ditorehkan, dan memperbaiki kisi-kisi kekurangan program itu.  

Maka, warga Medan patut bersyukur. Kendati kepemimpinan berganti, namun UHC JKMB tetap eksis. Sebab, ke depan akan ada supriadi-supriadi lain yang membutuhkan pertolongan.

Dengan UHC JKMB, tak akan ada yang menjerit. Ya, semuanya sumringah dalam keberkahan yang melimpahruah.***  
 

Editor : Iwan Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut