Cucu Tikam Kakek Sendiri di Purwakarta, Pelaku Ditangkap Polisi bersama Seorang Temannya

PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id – Aksi keji dilakukan seorang remaja berusia 14 tahun di Purwakarta, Jawa Barat. Bersama seorang temannya, remaja tersebut tega menikam kakeknya sendiri dengan pisau dapur hingga bersimbah darah. Kedua pelaku berhasil ditangkap polisi kurang dari 24 jam setelah kejadian.
Pelaku utama berinisial ALH (14), dan rekannya RAW (13), diringkus tim Jatanras Satreskrim Polres Purwakarta di sebuah tempat persembunyian di wilayah kota Purwakarta. Keduanya adalah pelajar SMP di Purwakarta.
Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa aksi penikaman tersebut sudah direncanakan ALH, yang merupakan cucu kandung korban bernama Suyono (69). Kejadiannya di dalam warung miliknya di Perumahan Ciganea Indah, Desa Mekargalih, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat pada Minggu (27/4/2025) pagi.
Wakapolres Purwakarta, Kompol Sosialisman Muhammad Natsir mengatakan ALH (15) yang merupakan cucu korban, yang sudah berencana melakukan pembunuhan terhadap sang kakek.
Dalam aksi rencana pembunuhan tersebut, lanjut Natsir, korban dibantu oleh temannya RAW (13).
"Peristiwa berawal ketika ALH meminjam motor korban pada Sabtu (26/4) pukul 14.30 WIB dengan alasan mengantarkan celana ke teman."
"Namun, ALH tak kunjung pulang hingga keesokan harinya. Ia baru kembali Minggu pagi (27/4) pukul 06.00 WIB bersama RAW," kata Natsir saat konfrensi pers di Mapolres Purwakarta, Senin (28/4/2025).
Sebelumnya, kata Natsir, ALH mengaku kesal dengan kakeknya karena kerap dimarahi. ALH pun sempat curhat ke RAW dan hendak melalukan pembunuhan terhadap kakek yang sudah merawatnya sejak kecil itu.
Ia mengatakan, saat korban menegur ALH karena pulang terlambat pada Minggu (27/4), kemarahan cucunya memuncak.
Di dalam kamar, lanjut Natsir, ALH mengaku kesal sering dimarahi dan berniat membunuh kakeknya. RAW bukannya mencegah, malah mendukung niat keji itu.
"ALH langsung mengambil pisau berukuran 25 cm dari dapur, lalu mengejar korban yang berusaha kabur. Korban terjatuh di depan warung, saat itu, korban mendapatkan sejumlah luka tusuk pada kaki dan lengannya," kata Natsir.
Ia menyebutkan, dengan bantuan RAW, korban yang sudah lemah diseret masuk ke dalam warung.
"Rolling door ditutup oleh RAW, membuat korban tak bisa melarikan diri. ALH kembali menusuk kaki kanan korban dua kali dan tangan kanan sekali, hingga pisaunya bengkok," ujarnya.
Tak berhenti di situ, Natsir mengatakan, saat korban memegang pisau yang dibanting ALH, RAW malah memberikan pisau lain berukuran 30 cm.
"ALH kembali menusuk kepala korban lebih dari dua kali, kaki kanan dua kali, dan tangan dua kali hingga korban tak lagi bergerak," ujarnya.
Meyakini korban sudah tak berdaya, ia menyebutkan, ALH mengambil sprei dari kamar untuk membungkus mayat kakeknya.
Lebih lanjut ia mengatakan, kedua terduga pelaku sempat berencana membuang jenazah ke kebun bambu di belakang rumah sebelum akhirnya perbuatan mereka terendus.
"Beruntung saat peristiwa terjadi, seorang tetangga sempat menggedor rolling door warung, sehingga kedua anak tersebut melarikan diri. Sadar, korban masih selamat, tetangga tersebut langsung meminta tolong warga lainnya, agar korban bisa dibawa ke rumah sakit," ucapnya.
Tak butuh waktu lama, kata Natsir, kedua anak yang melakukan penganiayaan tersebut berhasil diamankan pihak kepolisian.
"Kami telah menahan kedua pelaku dan mengamankan barang bukti. Motifnya diduga karena dendam pribadi. Kedua anak tersebut sempat melarikan diri dari lokasi kejadian."
"Namun tak butuh waktu lama, setelah mendapatkan sejumlah informasi, anak berhadapan dengan hukum tersebut berhasil kami amankan," ucapnya.
Berdasarkan pemeriksaan sementara, Natsir mengatakan bahwa kedua anak berhadapan dengan hukum tersebut tidak dalam pengaruh obat-obatan maupun minuman beralkohol.
"Mereka dijerat dengan Pasal 44 Ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan atau Pasal 354 Ayat (1) dan atau Pasal 351 Ayat (2) KUHPidana terkait penganiayaan," ucapnya.
Untuk korban Suyono, kata Natsir, kini masih dalam kondisi kritis dan penanganan medis di RSUD Bayu Asih Purwakarta. ***
Editor : Iwan Setiawan