Purwakarta Jadi Pelopor Pendidikan Semi Militer, 40 Siswa Nakal Ikuti Pelatihan di Markas Armed

PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id — Kabupaten Purwakarta mencatat sejarah sebagai daerah pertama di Jawa Barat yang menjalankan program pendidikan semi militer bagi siswa bermasalah, sesuai arahan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Sebanyak 40 siswa dari berbagai sekolah SMP di Purwakarta resmi mengikuti program ini di Markas Resimen Armed 1/Sthira Yudha/1 Kostrad, yang berlokasi di Jalan Raya Sadang-Subang. Program ini bertujuan membentuk kembali karakter siswa agar lebih disiplin, bertanggung jawab, dan menghormati orang tua.
Uniknya, pada peluncuran perdana program ini, Gubernur Dedi Mulyadi dan Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein—yang akrab disapa Om Zein—turut hadir langsung mendampingi para siswa ke markas militer, bersama para orang tua.
“Hari ini kita mulai pendidikan militer, diawali dari Kabupaten Purwakarta,” ujar Gubernur Dedi Mulyadi. Ia menjelaskan bahwa program ini akan berlangsung minimal selama 6 bulan dan bisa diperpanjang hingga 1 tahun, tergantung perkembangan siswa.
Menurut Dedi, program ini dirancang bukan untuk menghukum, melainkan untuk membentuk mental dan kedisiplinan para siswa. “Semoga mereka bisa berubah, jadi anak yang lebih baik, tidak melawan orang tua, dan tidak nakal lagi,” katanya.
Bupati Saepul Bahri Binzein menyatakan kesiapan penuh dalam mendukung program tersebut. “Anggarannya sudah siap. Mulai hari ini mereka resmi masuk barak pelatihan,” ujar Om Zein dengan tegas.
Ia berharap program ini mampu melahirkan generasi muda yang lebih tangguh dan berakhlak baik. “Semoga mereka pulang nanti sebagai pribadi yang lebih disiplin dan menghargai orang tua,” pungkasnya.
Program ini menjadi percontohan di Jawa Barat, dan jika sukses, akan diterapkan di kabupaten/kota lainnya. Purwakarta kini tak hanya dikenal sebagai kota industri dan budaya, tapi juga pelopor pembinaan karakter siswa bermasalah melalui pendekatan militer. ***
Editor : Iwan Setiawan