Ribuan Pengunjung Serbu Pasar Sasagaran, Surga Jajanan Jadul di Purwakarta

PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id - Ribuan pengunjung memadati Pasar Sasagaran di Desa Dangdeur, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta, Minggu siang (24/08/2025).
Ya, mereka mau mencicipi aneka jajanan jadul dan makanan tradisional yang kini mulai langka.
Pasar unik ini secara resmi dibuka oleh Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, didampingi oleh Kepala Desa Dangdeur, Tatang Taryana. Acara pembukaan berlangsung meriah, disambut antusias warga dan wisatawan lokal yang ingin bernostalgia lewat cita rasa masa lalu.
Beragam makanan tradisional disajikan, mulai dari urab singkong, urab talas, gemblong, katimus, surabi, es cendol, opak, kue ali, manisan, hingga tuweug, makanan khas yang kini sulit ditemukan di warung-warung modern.
Menurut Tatang Taryana, sang kepala desa sekaligus penggagas Pasar Sasagaran, tujuan utama kegiatan ini adalah melestarikan kuliner tradisional yang nyaris punah akibat gempuran makanan cepat saji dan modern.
"Kami ingin mengenalkan kembali makanan tradisional kepada generasi muda, sekaligus memberdayakan warga lokal lewat kegiatan ekonomi berbasis budaya," jelas Tatang.
Salah satu pengunjung, Novi, mengaku sangat antusias bisa mencicipi makanan jadul seperti es cendol dan surabi original. Ia yang termasuk generasi milenial menyebut pengalaman ini menyenangkan sekaligus edukatif.
"Rasanya enak dan bikin nostalgia, padahal saya sendiri baru tahu ada makanan seperti tuweug. Sekarang kan susah nyari makanan kayak gini," ujarnya.
Sementara itu, salah satu pedagang, Yuli, menyampaikan bahwa ia membawa berbagai jenis jajanan jadul seperti urab singkong, urab talas, dan es cendol yang semuanya dibuat secara tradisional.
"Tuweug itu termasuk makanan yang hampir punah, jadi saya senang sekali bisa menjualnya lagi di sini," ungkap Yuli.
Pasar Sasagaran rencananya akan digelar rutin setiap akhir pekan, agar keberlangsungan kegiatan ekonomi warga tetap terjaga sekaligus menciptakan destinasi wisata kuliner khas lokal di Purwakarta.
Dengan konsep yang menggabungkan pelestarian budaya dan pemberdayaan ekonomi lokal, Pasar Sasagaran menjadi bukti nyata bahwa makanan tradisional masih memiliki tempat istimewa di hati masyarakat Indonesia. ***
Editor : Iwan Setiawan