get app
inews
Aa Text
Read Next : Tanamkan Disiplin Lalulintas Sejak Dini, Polwan Purwakarta Gelar Police Goes To School

Tangis Ayah Pecah, Jesika Ditemukan Tewas di Saluran Air: Kalau Perlu, Nyawa Dibayar Nyawa!

Senin, 20 Oktober 2025 | 13:04 WIB
header img
Jenazah Jesika saat akan dimakamkan di TPU Desa Cadasmekar, Tegalwaru, Purwakarta. Foto: iNewsPurwakarta.id/Irwan

PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id - Suasana duka menyelimuti keluarga Jesika (15), siswi SMP yang ditemukan tewas di saluran air Kampung Bojong Loa, Desa Gandasoli, Kecamatan Plered, Purwakarta, Sabtu (18/10/2025). Sang ayah, Otim (42), menuntut keadilan penuh atas kematian putrinya yang diduga menjadi korban penganiayaan.

“Kalau perlu nyawa dibayar dengan nyawa lagi,” ujar Otim dengan suara bergetar, Minggu (19/10/2025), saat ditemui di rumah duka di Desa Cadasmekar, Kecamatan Tegalwaru.

Otim yang baru tiga hari bekerja di Pekanbaru, mengaku syok dan tidak percaya saat mendapat kabar kematian anaknya. Ia terakhir berkomunikasi dengan Jesika dua hari sebelum kejadian, dan tidak melihat tanda-tanda mencurigakan.

“Jesika itu anak pendiam, jarang cerita apa-apa ke orang tua. Enggak pernah curhat,” kenangnya.

Jenazah Jesika dimakamkan Minggu sore (19/10) di dekat rumah duka. Isak tangis pecah saat peti jenazah tiba. Puluhan tetangga, teman, dan kerabat datang memberikan penghormatan terakhir.

Kapolsek Plered, AKP Ali Murtadho, menyatakan pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi dari lingkungan keluarga hingga teman sekolah Jesika. Penyelidikan mengarah pada seseorang yang diduga terakhir bersama korban sebelum ditemukan tewas.

“Namanya sudah ada di tangan kita. Mudah-mudahan segera kita temukan dan periksa,” ungkap Ali.

Hingga kini, polisi belum bisa memastikan apakah pelaku bertindak sendiri atau berkelompok. Proses autopsi telah dilakukan di RS Sartika Asih Bandung, namun hasil resmi masih ditunggu untuk menguatkan dugaan penyebab kematian, termasuk kemungkinan kekerasan seksual.

“Penemuan mayat ini tidak wajar. Kita akan telusuri apakah ini murni pembunuhan atau ada unsur lain seperti kecelakaan,” kata Ali menambahkan.

Otim dan keluarga besar korban menegaskan harapannya agar penegak hukum tidak setengah hati dalam menangani kasus ini.

“Kami ingin proses ini sampai tuntas. Pelaku harus dihukum seadil-adilnya,” tegas Otim. ***

 

Editor : Iwan Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut