Puluhan Pelajar di Purwakarta Keracunan Nasi Kotak Usai Parade Drum Band

PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id - Puluhan siswa SMP dan SMA di Kecamatan Maniis, Purwakarta, mengalami keracunan massal setelah menyantap nasi kotak usai mengikuti Parade Drum Band "Gebyar Merah Putih" yang digelar di pusat Kota Purwakarta pada Minggu (19/10/2025).
Hingga Senin sore, tercatat sedikitnya 51 orang pelajar dan 7 orang tua siswa turut menjadi korban keracunan. Mereka mengalami gejala mual, muntah, demam, dan diare setelah mengonsumsi makanan yang dibagikan oleh panitia kontingen Maniis.
Para korban awalnya dirawat di Puskesmas Maniis. Namun karena keterbatasan ruang perawatan, sebagian pasien terpaksa dirawat di aula, ruang apoteker, hingga lorong puskesmas.
Menurut pihak Puskesmas Maniis, 6 orang pasien yang mengalami gejala cukup berat bahkan harus dirujuk ke RSUD Bayu Asih karena mengalami dehidrasi parah.
Beberapa siswa yang menjadi korban keracunan mengaku mulai merasakan gejala pada malam hari setelah parade. Mereka mengatakan nasi kotak tersebut dibagikan setelah acara parade selesai.
"Awalnya sehat-sehat aja. Tapi malamnya mulai mual, muntah, sama sakit perut," ujar Zaskia, siswa SMP Negeri 1 Maniis.
Hal senada juga disampaikan oleh Rizki, siswa SMA Negeri 1 Maniis:
"Semua teman-teman yang makan nasi kotak itu rata-rata ngerasa nggak enak badan."
Dinkes Masih Selidiki Penyebab Keracunan
Kepala Dinas Kesehatan Purwakarta, Asep Saepudin, mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dari sampel makanan dan muntahan para korban yang telah dikirim ke laboratorium di Bandung.
"Kami belum bisa memastikan penyebab pasti keracunan ini. Masih menunggu hasil lab. Namun yang jelas, makanan itu dibagikan usai acara parade drum band oleh pihak panitia dari kelompok Maniis," jelas Asep.
Hingga berita ini diturunkan, para korban masih dalam penanganan medis intensif. Dinas Kesehatan dan aparat terkait tengah menelusuri pihak penyuplai makanan untuk memastikan tidak ada kelalaian yang dapat membahayakan masyarakat, terutama anak-anak sekolah. ***
Editor : Iwan Setiawan