Dari Paket C ke Dunia Usaha, Warga Purwakarta Rintis Bisnis Coklat Kreatif
PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id - Aroma manis coklat bercampur tawa ceria memenuhi Aula Kantor Desa Cibukamanah, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta. Di ruangan sederhana itu, puluhan peserta didik dari usia remaja hingga dewasa sibuk menata cetakan dan menghias coklat menjadi karakter lucu seperti Spongebob, Doraemon, hingga Donal Bebek.
Mereka bukan sekadar membuat camilan, tapi sedang meracik masa depan. Para peserta ini merupakan warga belajar PKBM Cipta Gemilang, yang tengah mengikuti pelatihan tata boga membuat coklat karakter sebagai bagian dari program kewirausahaan bagi lulusan Paket A, B, dan C.
“Alhamdulillah hari ini belajar bikin coklat karakter. Senang banget!” ujar Neng Yani, salah satu peserta sambil memperlihatkan hasil karyanya yang berbentuk Spongebob dengan tawa bangga.
Dengan tangan yang masih belepotan coklat, ia mengaku ingin menjadikan keterampilan ini sebagai peluang usaha.
“Mudah-mudahan bisa bantu ekonomi keluarga, bisa bikin di rumah sendiri,” katanya penuh semangat.
Tak hanya ibu rumah tangga, pelatihan ini juga diikuti para remaja yang sempat putus sekolah. Salah satunya Ahmad Royani, yang kini kembali menempuh pendidikan di PKBM.
“Enggak susah kok. Asal mau coba pasti bisa,” ucap Ahmad sambil teliti menggambar detail karakter pada dasar cetakan coklat. Ia bermimpi suatu hari bisa membuka usaha sendiri dari kemampuan barunya itu.
Pelatihan ini tak hanya mengajarkan teknik dasar seperti melelehkan coklat, memberi warna, hingga membentuk detail dengan tusuk bambu. Peserta juga mendapat pembekalan tentang strategi pemasaran agar hasil karya mereka bisa dipasarkan dan bernilai ekonomi.
Kepala Desa Cibukamanah, Eni Kurniati, menyampaikan dukungan penuh terhadap inisiatif tersebut.
“Kami siap bantu pemasarannya, bisa lewat online, sekolah, atau warung-warung sekitar,” ujarnya.
Menurut Eni, kegiatan PKBM Cipta Gemilang bukan sekadar memberi ijazah, tapi juga memberi peluang hidup baru bagi warga yang ingin mandiri. Saat ini, lembaga tersebut memiliki sekitar 150 peserta, sebagian besar adalah ibu rumah tangga dan remaja putus sekolah yang kembali berjuang mengejar pendidikan dan keterampilan.
“Pelatihan coklat karakter ini langkah nyata membuka pintu ekonomi kreatif di desa. Kalau terus diasah, bisa jadi produk oleh-oleh khas Cibukamanah yang bersaing di pasar online,” tutur Eni optimistis. ***
Editor : Iwan Setiawan