Hama Wereng Mengganas, Petani Panen Dini dan Harga Padi Anjlok

irwan
Petani di wilayah Munjuljaya Purwakarta cek kondisi tanaman padi yang terserang hana wereng. (Foto: iNewsPurwakarta.id/Irwan)

PURWAKARTA, iNews.id - Ganasnya serangan hama wereng, membuat hamparan tanaman padi di wilayah Munjuljaya, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, nyaris tak bisa dipanen. Pasalnya, batang tanaman padi menjadi busuk dan kering. 

Kondisi ini membuat para petani kelimpungan. Untuk mengurangi kerugian, para petani terpaksa memanen lebih awal atau panen dini. 

Seperti yang dilakukan Toni (45). Ia terpaksa memanen lebih awal, meski belum waktunya panen. 

"Sekarang baru sekitar 90 hari, kalau musim panen biasanya 3 bulan ditambah 10 hari," ucapnya. 

Meski di panen lebih awal, namun, sambung Toni, hasilnya anjlok sekitar 30 persen dari saat normal. 

"Saat normal, sawah saya seluas 1 hektare kalau panen dapat 5 ton, tapi sekarang mungkin hanya 3 ton," papar Toni. 

Sementara menurut Ujang, petani lainnya.selain hasil panen anjlok, harga padinya juga anjlok sekitar 30 persen dari saat normal. 

"Kalau normal, dari satu hektare sawah saya bisa mendapatkan padi sebanyam 5 ton.Tapi sekarang karena diserang hama, mungkin hanya 3 ton," jelasnya. 

Adapun hama wereng menyerang areal pesawahan di Munjuljaya, menurut Ujang dan Tomi, seiring perubahan cuaca tidak menentu. Meski telah dilakukan penyemprotan dengan obat pertanian, namun hal ini tidak dapat membantu. 

"Ya, punya saya disemprot pindah ke sawah milik tetangga. Punya tetangga disemprot balik lagi ke sawah saya dan milik petani lainnya," ungkap Tomi. 

Anehnya, kata Ujang menambahkan, pihak pemerintah terkesan kurang tanggap. Pasalnya meski sudah dilaporkan melalui kelompok tani, namun belum ada juga ada tindakan. 

"Kami sudah laporkan  ke kelompok tani terkait serangan hama wereng inj, namun sampai sekarang belum ada respon dari pemerintah," tutur Uiang. 

Ujang juga menjelaskan, permasalahan yang dihadapi petani di lokasi itu sudah terjadi sejak musim tanam. Dimana, mereka sukit mendapatkan pupuk bersubsidi. Sehingga harus membeli ke kios yang non subsidi. 

Editor : Iwan Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network