PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id - Harga beras di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat melambung, Kamis (2/2/2023) pagi.
Salah satunya di Pasar tradisional Pasar Rebo yang berlokasi di Jalan Kapten Halim Purwakarta. Hampir semua jenis rata-rata mengalami kenaikan dikisaran Rp1500 hingga Rp3000 perkilogram.
"Seperti beras sayur yang biasa dijual Rp8000 hingga Rp8.500 perkilogram, sekarang naik jadi Rp.11.000 perkilogram," ucap Lia Nugraha (42), pedagang beras.
Untuk beras jenis super, sambung Lia, dari Rp9000 kini naik menjadi Rp12000. "Sekarang sudah gak ada beras murah yang harganya dibawah Rp10.000 perkilogram," ungkapnya.
Melambungnya harga beras di pasar tersebut menurut Lia sudan terjadi sejak bulan Desember. "Sebelum Nataru (harga beras) juga sudah naik," ujarnya.
Lia menyebut naiknya harga beras, akibat pasokan dari distributor sedikit. Hal ini, kata dia, diduga petani belum memasuki masa panen. Selain itu diduga akibat paktor cuaca buruk.
Dengan naik atau mahalnya harga beras, Lia melanjutkan, pembeli menurunkan jumlah beras yang dibelinya. "Ya, untuk pembeli seperti pedagang warung yang biasanya membeli 2 karung beras, setelah mahak turun jadi 1 karung," tutur Lia.
Sementara menurut pegadang beras lainnya di Pasar Rebo, yakni Abdul Aziz (53), melambungnya harga beras karena pasokan beras ke lapaknya hanya sedikit.
"Biasa dapat 2 ton, sekarang 1 ton sampai 1,5 ton. Harga berasnya juga naik dari distributor karena langka. Jadi kami ikut naikan harga jual," ucapnya.
Adapun penyebab dari kelangkaan beras ini, ia mengatakan, pasokan beras di beberapa distributor sudah pada habis sejak Natal dan Tahun Baru pada Desember 2022 lalu.
"Dari Desember 2022 kemarin, stok beras udah pada habis, terus sekarang langka karena belum pada panen lagi," kata Aziz.
Dirinya menyebutkan, kelangkaan yang terjadi saat ini belum ada andil dari pemerintah setempat maupun dari pihak Bulog.
"Biasanya kalau langka gini, Bulog suka distribusi beras biar harga beras tetap stabil. Tapi udah dua bulan belum juga dapat kiriman," katanya.
Sementara itu, Kepala Pimpinan Bulog Subang, yang mengatur ketersediaan gudang Bulog di Kabupaten Pudwakarta, Ramaizon mengatakan, saat ini ketersediaan beras di gudang Bulog Purwakarta menipis.
"Saat ini stok beras di gudang Bulog Purwakarta hanya tersedia 10 ton. Hal itu terbilang sedikit karena memang beras sudah pada habis sejak Desember 2022 kemarin, terus saat ini belum juga panen raya," ujarnya kepada wartawan.
Terkait kelangkaan yang terjadi saat ini, ia mengatakan bahwa belum ada permintaan stok beras dari para pedagang di Purwakarta.
"Memang belum ada permintaan, tapi diharapkan dalam waktu dekat pada Februari atau Maret 2023 sudah ada panen raya untuk beras. Sehingga ketersediaan beras sudah kembali normal," kata Rama.(*)
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait