Pria di Purwakarta Gantung Diri di Kandang Ayam, Polisi Ungkap Penyebabnya

irwan
Petugas Unit Reskrim Polsek Plered melalukan olah TKP seorang pria gantung diri di kandang ayam di Desa Liunggunung. Dok Polsek Plered

PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id - warga Kampung Cipetir, Desa Liunggunung, Kecamatan Plered, Purwakarta, Jawa Barat gempar, Rabu (22/2/2023) pagi. 

Itu terjadi setelah seorang warga berinisial W (47) ditemukan tewas gantungdiri di kandang ayam samping rumahnya. 

Ya, warga saling tanya penyebab pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh serabutan itu nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri. Namun, tak seorang warga pun mengetahuinya. 

Sementara menurut Kapolsek Plered Kompol Suparlan, korban diduga nekat gantung diri akibat depresi dengan penyakit yang dideritanya.

"Berdasarkan keterangan istrinya, korban ini mengalami depresi akibat sakit mata glukoma yang di derita selama setahun. Dan seharusnya hari ini korban kontrol ke Rumah Sakit Cicendo Bandung," paparnya.

Dijelaskan Suparlan, yang pertama mengetahui korban gantung diri, istrinya. Saat itu, sekira pukul 05.00 WIB, istrinya mau ke dapur untuk memasak. Tiba-tiba melihat korban tergantung di TKP. 

“Saksi melihat korban tergantung, lehernya terlilit tali tambang berwarna kuning yang diikatkan pada kandang ayam di samping rumahnya. Kondisi korban sudah meninggal dunia,” jelas Suparlan. 

Diungkapkan Suparlan, sebelumnya korban sempat beberapa kali melakukan aksi serupa. Namun selalu diketahui oleh warga dan keluarganya, sehingga bisa tertolong.

Adapun dari lokasi kejadian, kata Suparlan, anggotanya mengamankan seutas tambang berwarna kuning sepanjang tujuh meter yang digunakan korban gantung diri.

Suparlan juga menjelaskan, hasil pemeriksaan sementara tidak ditemukan ada tanda-tanda kekerasan di bagian tubuh lkorban lainnya. Hanya ditemukan luka di bagian leher akibat jeratan tali tambang.

"Tak ditemukan tanda-tanda kekerasan, ini murni bunuh diri," ujarnya.

Pihak keluarga korban, lanjut Suparlan, melarang korban dibawa ke rumah sakut untuk dilakukan outopsi serta tidak akan menuntut kejadian tersebut kepada pihak manapun. 

"Pihak keluarga korban menolak di autopsi dan menerima meninggalnya korban serta menyadari kejadian tersebut merupakan takdir. Pihak keluarga korban juga rencananya akan memakamkan korban di tempat pemakaman keluarga," jelas Suparlan.(*) 

 

 

Editor : Iwan Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network