Diketahui, sang anak penderita penyakit polio ini tidak menerima imunisasi sejak awal kelahiran. Eva mengatakan, sang anak tersebut bahkan sudah teridentifikasi positif polio sejak usia 2 tahun, namun baru dikonfirmasi positif pada usia 4 tahun.
"Jadi memang saat pandemi Covid-19 di tahun 2020 dan 2021 pencapaian imunisasi di Kabupaten Purwakarta menurun. Kami biasanya bisa mencapai target 100 persen, pada saat pandemi itu hanya 95 persen. Sang anak yang terkonfirmasi polio itu ternyata memang tidak mendapatkan imunisasi," ucap Eva.
Untuk mengantisipasi penyebaran kasus polio di wilayah Kabupaten Purwakarta, kata Eva, Dinkes Purwakarta akan melakukan surveilans di sekitar lingkungan dari anak yang terkonfirmasi polio.
"Kami akan lakukan surveilans dengan mengambil sampel-sampel kepada orang yang pernah berkontak langsung dengan sang anak yang saat ini dalam proses. Kemudian kami juga akan fokus memutus mata rantai penularan," ucapnya.
Adapan untuk memutus mata rantai penularan penyakit polio, Eva mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan Outback Respond Immunization (ORI).
"Jadi nanti kami akan melakukan ORI atau lakukan imunisasi terhadap anak di usia 0 hingga 59 bulan secara serentak di seluruh wilayah Kabupaten Purwakarta pada 28 Maret 2023 mendatang," kata Eva.(*)
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait