PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id - Korban penipuan investasi bodong jual beli barang sembako, kosmetik hingga pemotongan sapi di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, bertambah, Selasa (16/5/2023).
Sebelumnya 70 orang, kini menjadi 75 orang. Total kerugiannya mencapai Rp 7 miliar.
Sebelumnya, puluhan orang korban diduga investasi bodong itu melaporkan perempuan berinisial NR ke Mapolres Purwakarta pada Senin (15/5/2023). Selain jadi korban investasi, mereka juga menjadi korban arisan abal-abal.
Salah satu korban bernama Ervina (43) mengaku telah mengeluarkan Rp 455 juta untuk ikut investasi dan arisan yang diadakan oleh NR.
"Pas awal sih memang lancar, tapi pas bulan April 2023 kemarin, saya sudah setor Rp 300 juta untuk investasi, lalu Rp 100 juta untuk pemotongan sapi sama Rp 55 juta untuk arisan. Nah itu dijanjikan dalam waktu seminggu dan ada yang satu hari kembali, tapi hingga sekarang uang saya tak kembali," ucap Ervina saat dihubungi wartawan, Selasa (16/5/2023).
Dirinya menyebutkan, dari nilai investasi yang diberikan kepada NR, seharusnya ia mendapatkan uang Rp 30 juta setiap awal bulan. Namun, baru berjalan satu bulan, tidak ada uang yang masuk ke rekening pribadi Ervina.
"Kontrak 6 bulan, seharusnya sebulan masuk uang Rp 30 juta sebulan dan uang kembali diakhir kontrak," ucapnya.
Adapun uang yang ia investasikan ke NR, Ervina mengatakan, untuk memperluas toko kosmetik yang sedang ia jalani saat ini.
"Tadinya untuk memperluas toko miliku, tapi yah gimana, bukannya uang dapat untung, uang malah tidak kembali," katanya.
Ervina mengaku, hingga kini diduga pelaku NR masih bisa dihubungi. Namun, NR kerap kali menghindar dan hanya memberikan janji palsu.
"Masih bisa dihubungi, WhastApp NR masih aktif. Tapi yah gitu, ngajakin untuk bertemu para investor, tapi sampai sekarang engga ada kabar. Bahkan, sempat mengancam kalau membuat laporan ke polisi, uang tidak akan kembali," ucap Ervina.
Korban diduga investasi bodong lainnya, yakni Lelly Romilawati (31) mengaku telah menyetorkan uang Rp 135 juta kepada NR untuk investasi.
Namun, hingga kini ia belum menerima keuntungan dari investasi tersebut.
"Sama dengan yang lain, masuk April 2023, dijanjiin akhir bulan sudah dapat keuntungan. Tapi sampai sekarang engga ada kabar uang kembali," ucapnya.
Kedua korban tersebut berharap, NR bisa bertanggung jawab atas uang yang telah diberikan oleh investor.
"Yah berharap uang bisa kembali, minimal tanggung jawab bila memang tak bisa kembalikan secara utuh," ucap Lelly.(*)
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait