PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id - Meski Hari Raya Idul Adha masih sekitar dua pekan lebih, namun harga hewan kurban jenis sapi di Pasar Hewan Ciwareng, Purwakarta Jawa Barat, sudah mengalami kenaikan, Senin (5/6/2023).
Menurut pedagang sapi, Dirgo (50), kenaikan harga sapi cukup tinggi, yakni Rp3 juta perekornya. Jika harga sapi lokal sebelumnya Rp14 juta, saat ini ia jual Rp17 juta.
"Begitu juga dengan sapi Limusin, yang harga normalnya 21 juta, kini Saya jual 24 juta rupiah perekornya," terang Dirgo.
Pedagang asal Kabupaten Pati, Jawa Tengah ini menyebut, naiknya harga sapi ini sudah biasa setiap jelang Idul Adha. Selain itu, stok sapi kosong, setelah petugas menemukan sapi mengidap penyakit menular Lumpy Skin Disease (LSD).
"Waktu jelang Idul Adha tahun lalu, di jarak yang sama saya sudah menjual 700 hingga 750 ekor sapi. Tapi, tahun ini baru menjual 350 ekor sapi. Ya, sepi, mungkin takut sapinya kena penyakit," ungkap Dirgo.
Padahal kata Dirgo, sapi miliknya sudah diperiksa tim medis saat masuk gerbang masuk pasar hewan terseebu dan dinyatakan sehat.
Sementara menurut Kepala UPTD Pasar Hewan Purwakarta, Asep Sunarma, pasokan sapi ke pasar hewan yang berlokasi di Desa Ciwareng, Kecamatan Babakancikao, Purwakarta ini mengalami kenaikan dari hari biasa.
"Kalau hari biasa sapi yang masuk ke pasar ini dikisaran 250 ekor, kini jelang Idul Adha naik jadi 400 ekor," papar Asep.
Untuk sepinya pembeli seperti dikeluhkan pedagang sapi, Asep menduga pembeli berhati-hati membeli sapi setelah pihaknya menemukan sapi mengidap penyakit menular LSD.
"Bisa jadi, mereka baru mau membeli sapi setelah mendekati Idul Adha," kata Asep.
Sementara sapi yang dijual di pasar hewan Purwakarta ini, selain dari Purwakarta, Subang dan Karawang, juga dari Jabotabek. "Dari Jawa Tengah dan Jawa Timur (sapi) juga banyak di pasar ini," ucap Asep.(*)
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait
