PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id - Musim kemarau yang terjadi sejak tiga bulan terakhir membuat permukaan air Waduk Insinyur Juanda atau Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, surut.
Pihak Perum Jasa Tirta (PJT) II, selaku pengelola Waduk Jatiluhur membenarkan selama musim kemarau yang berlangsung tiga bulan sejak Juli 2023, Waduk Jatiluhur mengalami penyusutan.
"Jadi batas normal maksimal itu di 107 mdpl, sedangkan saat ini, batas titik air di ketinggian 96 mdpl, menyusut sekitar 10 meter. Ketinggian itu berada di dua meter diatas batas krisis yang tahun ini kami tentukan di 94,44 mdpl," kata Direktur Operasi dan Pemeliharaan Perum Jasa Tirta II Anton Mardiyono, kemarin.
Akan tetapi, ia menegaskan, penyusutan air pada Waduk Jatiluhur tidak mengganggu pengaliran air ke saluran irigasi.
Seperti yang diketahui, wilayah kerja Perum Jasa Tirta II itu meliputi wilayah Bekasi, Karawang, Subang, Purwakarta, dan sebagian Indramayu.
"Hingga saat ini areal sawah di wilayah itu masih bisa terairi dengan metoda gilir giring air," katanya.
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait