"Waktu Sabtu malam setelah kejadian, menurut informasi ada orang menyetop mobil yang melintas di daerah sini. Tapi mobil gak berhenti. Menurut keterangan sopir mobil, pakaian yang dikenakan orang itu mirip yang dikenakan pelaku" jelas Nana.
Sementara menurut Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Purwakarta, Hanif Hanafi, tempat dugaan kasus pencabulan santri tersebut bukan pondok pesantren atau majlis taklim.
"Ya bukan Pondok Pesantren dan Majlis Taklim, karena tidak terdaftar di Kemenag."
"Jadi kalau lembaganya tidak terdaftar, orang atau personalnya pun ya kami gak mengenalnya," ucap Nana, saat ditemui di kantor Kemenag Purwakarta, Senin (11/12/2023).
Adapun untuk mengantisipasi kejadian serupa, lanjut Nana, pihaknya telah mengumpulkan penyuluh agama tiap desa di kantor Kemenag. "Kami mengarahkan agar para penyuluh agama lebih intensif mengawasi aktivitas para guru ngaji di desa-desa," ujar Nana.
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait