PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id - Jelang HUT RI ke-79 pedagang bendera dadakan mulai bermunculan di sejumlah jalan protokol di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (1/8/2024).
Seperti terpantau di Jalan Jendral Ahmad Yani, Kelurahan Cipaisan, Kecamatan Purwakarta. Sejumlah pedagang bendera musiman mangkal di trotoar jalan tersebut.
Salah satunya, Juha Juhadi (50). Dia mengaku telah berjualan bendera merah-putih setiap bulan Agustus. Dan sudah dilakukannya sejak dua dekade lalu.
Ia menyebut, berjualan bendera merupakan sebuah profesi sampingan yang selalu ia lakukan ketika menjelang perayaan hari kemerdekaan.
"Udah dari 2023, saya sehari-hari jualan kopi di Pasar Senen, kalau Agustus jualan bendera dulu," ucapnya, Kamis (1/8/2024).
Juha menuturkan bahwa bendera yang dijualnya itu merupakan barang yang dipasok dari salah satu daerah yang berada di wilayah Garut. Harga bendera yang dijualnya bervariasi, dimulai dari harga Rp6 ribu, hingga yang paling mahal dijualnya dengan harga Rp100 ribu.
"Saya mah orang sini, tapi barang ambilnya dari Garut. Jadi di kirim sama bos, baru nanti pas udah akhir Agustus dibayar barangnya," tuturnya.
Ia mengungkapkan bahwa berjualan bendera di momen perayaan hari kemerdekaan cukup menghasilkan. Sehingga, sedikit banyaknya dapat membantu pendapatannya dalam sehari-hari.
"Lumayan ada untungnya, dari pada kita gak ada kegiatan, kan saya jualan kopinya malam," ungkapnya.
Sementara, salah satu pembeli, Moch Abdullah (28) mengatakan bahwa dirinya membeli sejumlah bendera dan tiang bambu untuk dipasangkan sebagai umbul-umbul. Ia sengaja membeli bendera dari jauh-jauh hari, agar segala persiapan dalam menyambut hari kemerdekaan dapat segera terselesaikan.
"Ini buat dipasang di depan PMI, sengaja persiapannya dari sekarang, biar cepat beres," ujarnya.
Abdullah juga mengaku bahwa dirinya telah sering membeli bendera di tempat tersebut setiap tahunnya. Ia mengaku, dirinya dapat menghabiskan uang hingga ratusan ribu untuk membeli sejumlah bendera tersebut. "Emang sering beli disini, tadi habis sekitar dua ratus ribuan," pungkasnya. ***
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait