PURWAKARTA iNewsPurwakarta.id - Dinas Perhubungan Kabupaten Purwakarta Jawa Barat, terus menyosialisasikan imbauan agar kendaraan bus-bus pariwisata tidak menggunakan klakson telolet. Hal ini dilakukan untuk menghindari kecelakaan lalulintas.
Kepala Dinas Perhubungan Purwakarta, Iwan Soeroso melalui Kepala Bidang Wawasan dan Keselamatan Dayli Setiaji menyebut klakson telolet dapat menggangu efisiensi pada sistem pengereman utama sehingga berpotensi membuat rem blong.
"Kami banyak menemukan penggunaan klakson telolet ini di bus-bus pariwisata yang berasal dari luar Purwakarta. Sementara di bus penumpang dan antar-jemput karyawan sangat jarang ditemukan atau bahkan tidak ada," kata Dayli kepada wartawan saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin.
Meski begitu, kata Dayli, pihaknya tetap gencar menyosialisasikan imbauan untuk tidak menggunakan klakson telolet. "Terlebih klakson telolet ini mengundang anak-anak berkumpul di sisi jalan yang dapat memicu potensi terjadinya terserempet atau bahkan tertabrak kendaraan," ujar Dayli.
Untuk sosialisasi itu, lanjut Dayli, dilakukan berbarengan dengan kegiatan ramcek atau pemeriksaan menyeluruh terhadap bus yang dilakukan untuk mengantisipasi kecelakaan.
"Sasaran utamanya bus-bus pariwisata yang terparkir di suatu destinasi pariwisata di Purwakarta. Itu pun sifatnya imbauan persuasif, jadi belum pada tahap merazia maupun menindak," ucap Dayli.
Dayli mengungkapkan, pihaknya juga akan menyasar bus-bus pariwisata yang singgah di beberapa pusat penjualan oleh-oleh di Sadang - Cibening. "Biasanya banyak bus-bus pariwisata yang singgah di situ. Kami lakukan ramcek dan imbauan untuk tidak menggunakan klakson telolet," kata Dayli.
Lebih lanjut Dayli meminta kepada masyarakat untuk tidak menormalisasi penggunaan klakson telolet di jalan. "Memang terdengar seru dan menghibur, akan tetapi yang paling utama adalah keselamatan seluruh pengguna jalan dan kendaraan," ujarnya. ***
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait