Cegah Penyebaran PMK, Diskanak Purwakarta Vaksin Gratis Ternak Sapi Milik Warga

irwan
Petugas Diskanak Purwakarta saat lakukan vaksinasi PMK terhadap sapi milik warga. (Foto: iNewsPurwakarta.id/Irwan)

PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id - Mengantisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak, Dinas Peternakan dan Perikanan (Diskanak) Kabupaten Purwakarta gencar lakukan penyuntikan vaksin PMK. Petugas mendatangi kandang milik para peternak, dan untuk tahap awal vaksinasi dilakukan terhadap 750 ekor sapi. 

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Diskanak Purwakarta, Wini Karmila mengatakan bahwa pihaknya mendapat 750 dosis vaksinasi PMK dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat untuk disalurkan kepada hewan ternak yang ada di setiap kecamatan. 

"750 dosis vaksin ini kita prioritaskan untuk disalurkan kepada kelompok ternak yang ada di 17 kecamatan dengan minimal 45 ekor sapi yang mendapat vaksinasi untuk setiap kelompok ternaknya," kata Wini usai melakukan vaksinasi PMK di wilayah Desa Benteng, Kecamatan Campaka, Senin (20/1/2025). 

Meski demikian, Weni mengungkapkan bahwa dosis vaksinasi yang diterima masih terbilang minim. Mengingat, jumlah hewan ternak di Kabupaten Purwakarta yang ditargetkan untuk divaksinasi sebanyak 10.066 ekor sapi dan 100.080 ekor domba atau kambing. 

Selain itu, Weni menyebutkan penyebaran kasus PMK telah menyebar di empat kecamatan yakni Kecamatan Tegalwaru, Sukasari, Sukatani dan Bojong. 

"Tapi untuk saat ini perkembangannya sudah baik, yang kita obati sudah sembuh," ujar Weni. 

Sementara itu, Carman salah satu peternak mengatakan bahwa dirinya merasa terbantu dengan adanya vaksinasi yang diberikan kepada hewan ternak, terutama sapi. Dengan vaksinasi yang dilakukan, dirinya berharap hewan ternak dapat hidup sehat dan memberikan dampak positif bagi para peternak. 

"Alhamdulillah, dengan pemberian vaksin ini mudah-mudahan memberikan dampak positif bagi hewan ternak kami, sehingga dijauhkan dari PMK dan penyakit lainnya," ujar Carman. 

Carman mengaku, dirinya sempat merasa khawatir dengan merebaknya kasus PMK belakangan ini. Sebab, hal itu memberikan dampak yang kurang baik bagi masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari hasil ternak. 

"Yang pasti khawatir, karena kalau sapi sampai kenap PMK ini dalam waktu dua atau tiga hari bisa mati. Makanya kalau sudah ada tanda-tanda terkena PMK, sapinya akan segera kita sembelih," ungkapnya. 

Untuk menghindari potensi terburuk yang disebabkan oleh PMK, Carman mengaku sering berkonsultasi dengan pihak terkait untuk melakukan pencegahan. Sehingga, hewan ternak miliknya dapat terselamatkan. 

"Kita sering konsultasi sama pihak dinas, bahkan sebelum adanya vaksin ini juga mereka suka datang untuk pemeriksaan dan pengobatan," pungkasnya. ***

 

Editor : Iwan Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network