PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id - Tewasnya seorang janda muda, Sinta Dewi (22), yang jasadnya ditemukan di area kebun belakang Pasar Anyar, Sukatani, Purwakarta, Jawa Barat, menyisakan duka bagi keluarganya.
Salah satunya Titin, ibu korban. Warga Kampung Malangnengah RT 09, RW 03, Desa Malangnengah, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta itu mengaku sangat terpukul atas kehilangan korban.
Titin yang menduga korban tewas akibat pembunuhan, berharap pelakunya segera tertangkap dan dihukum yang setimpal sesuai perbuatannya
Titin juga menceritakan kronologi sebelum korban ditemukan tewas. Awalnya, korban di telepon sama pacarnya untuk janjian bertemu di suatu tempat.
Setelah itu korban langsung berangkat bersama adik perempuannya menuju tempat tersebut. Setelah tiba di lokasi (tempat pertemuan), korban langsung di bawa pacarnya. Adik korban disuruh menunggu.
Setelah beberapa jam, korban dan pacarnya tak kembali. Adik korban curiga.
Tak lama kemudian adik korban bertemu dengan pacar korban dan langsung menananyakan korban. Dan dijawab oleh pacar korban, korban sedang membeli makan. Selanjutnya pacar korban pergi dengan alasan mau mencari makanan lain.
Adik korban merasa curiga. Dia langsung ke sekitar lokasi TKP dimana korban ditemukan. Di lokasi itu, adik korban mendengar suara tangisan.
Namun, dia tidak menghampiri suara itu. Adik korban yang diantar temannya langsung pulang dan menceritakan kejadian itu ke Titin (ibunya).
Dengan rasa penasaran, pada Minggu pagi, Titin, ibu korban langsung menuju lokasi. Ternyata korban sudah meninggal.
"Awal kejadiannya korban diminta untuk ketemuan sama pacarnya yang baru pulang kerja di suatu tempat. Pacarnya bilang jangan bawa siapa siapa, harus sendiri. Namun korban tidak mau, dan ditemani lah sama adiknya ke lokasi. Namun adiknya di suruh nunggu. Sementara korban di bawa ke tempat lain sama pacarnya, hingga akhirnya korban ditemukan sudah meninggal dunia," kata Titin, saat ditemui wartawan di rumahnya, Selasa (11/2/2025).
"Saya berharap pelakunya segera ditangkap dan diberikan hukuman yang setimpal. Kalau yang terakhir menelepon anak saya pacarnya, dan (pacarnya) pernah dibawa ke rumah," pungkasnya. ***
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait