Empat kelompok penerima manfaat utama—anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan bayi—akan menjadi prioritas utama program ini. Cellica menekankan bahwa MBG tak hanya menambah asupan gizi, tapi juga mengurangi kesenjangan sosial dalam akses makanan sehat.
Dengan anggaran awal Rp 71 triliun yang ditujukan untuk 17,5 juta penerima manfaat, pemerintah menunjukkan keseriusannya. Bahkan, Menteri Keuangan telah mengusulkan tambahan Rp 100 triliun, sehingga total anggaran membengkak menjadi Rp 171 triliun. Tambahan ini memungkinkan program menjangkau hingga 82,9 juta masyarakat pada akhir 2025.
Kehadiran Badan Gizi Nasional (BGN) juga menjadi kunci dalam memperkuat sinergi dan pelaksanaan program, dengan melibatkan berbagai pihak mulai dari tenaga kesehatan hingga masyarakat.
“Partisipasi aktif masyarakat sangat penting. Mari kita jadikan program ini milik bersama, agar berjalan konsisten dan memberi dampak nyata bagi bangsa,” ajak Cellica di akhir acara. ***
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait