PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id - Gelora budaya dari berbagai penjuru Nusantara siap mengguncang Purwakarta dalam perayaan puncak Hari Jadi ke-194 Kota Purwakarta dan ke-57 Kabupaten Purwakarta pada Sabtu, 20 Juli 2025 mendatang. Festival akbar ini akan menghadirkan belasan kesenian daerah yang dikemas dalam "Festival Budaya Nusantara", salah satu agenda paling ditunggu dalam rangkaian Hari Jadi tahun ini.
Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein, atau akrab disapa Om Zein, menjelaskan kepada wartawan bahwa festival budaya ini akan dimulai dari depan PGSD Purwakarta dan berakhir di depan BTN, menyusuri rute strategis kota sambil menampilkan parade budaya yang memukau.
“Akan ada 11 perwakilan kabupaten se-Jawa Barat dan dua provinsi luar, yakni Bali dan Jawa Timur. Semuanya dikemas dalam Festival Budaya Nusantara sebagai simbol keberagaman dan kekayaan tradisi bangsa,” ungkap Om Zein.
Dari luar Jawa Barat, pengunjung akan disuguhi keunikan Ogoh-ogoh dari Bali dan semarak Reog Ponorogo dari Jawa Timur. Keduanya akan berpadu dengan ragam seni lokal Jawa Barat, membentuk satu rangkaian megah penuh warna, suara, dan makna.
Adapun 11 kabupaten dari Jawa Barat yang turut berpartisipasi antara lain:
Badud – Kabupaten Pangandaran
Rengkong – Sukabumi
Bebegig – Ciamis
Surak Ibra – Garut
Benjang – Kota Bandung
Badingkut – Bandung Barat
Topeng – Bekasi
Kokoprak Genye – Purwakarta
Jajangkungan – Karawang
Wayang Gegeus – Banjar
Sisingaan – Subang
“Tidak hanya dari luar, setiap kecamatan di Kabupaten Purwakarta juga akan mengirimkan keseniannya masing-masing. Ini menjadi panggung milik semua,” tambah Om Zein.
Festival Budaya Nusantara bukan hanya hiburan, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap kekayaan budaya lokal dan nasional, serta sarana edukasi bagi generasi muda untuk mengenal akar identitas bangsa.
Pemerintah Kabupaten Purwakarta berharap festival ini bisa menjadi ikon budaya tahunan, sekaligus daya tarik wisata yang mengangkat sektor ekonomi kreatif dan kebudayaan daerah.
“Ini bukan hanya perayaan ulang tahun, tapi selebrasi keberagaman Indonesia yang hidup dan tumbuh dari masyarakat,” tutup Om Zein. ***
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait