Fenomena ini kerap memicu tanda tanya besar di benak publik. Pasalnya, rakyat biasa harus bekerja puluhan tahun untuk bisa menikmati uang pensiun—itu pun belum tentu seumur hidup. Sementara, para wakil rakyat hanya perlu "sekadar hadir" di Senayan, dan hak pensiun pun langsung dikantongi.
Tak heran jika banyak yang menilai, ada ketimpangan rasa keadilan dalam sistem ini. Ketika masyarakat bergelut dengan upah minimum dan pensiun yang tak pasti, para elit politik justru melenggang nyaman dengan jaminan hingga usia senja. ***
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait
