Salak, Keringat, dan Beasiswa: Lakon Perjalanan Anak Negeri Menuju Kampus Impian

Tatang Budimansyah
Akbar Soleh makin yakin semangatnya yang menggebu untuk meraih impian, ada di hadapan mata. Foto: dok pribadi.

Pendidikan adalah tiket ke masa depan. Hari esok dimiliki oleh orang-orang yang mempersiapkan dirinya sejak hari ini. - Malcolm X

Setelah menempuh perjalanan selama empat jam sejauh 105 Kilometer, akhirnya Akbar Soleh dan sang ayah tiba juga di Pasar Kayulaut, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara. Keduanya bergegas menurunkan delapan karung berisi salak dari mobil angkutan umum L 300 yang baru saja mereka tumpangi. Waktu menunjukkan jam 12 lewat beberapa menit, tengah malam.

RASA pegal menjalar di sekujur tubuh ayah dan anak itu. Tak terhitung pula entah berapa kali mereka menyeka keringat. Maklum, di sepanjang perjalanan keduanya mesti berjejal di antara tumpukan karung dan para penumpang lain. Selanjutnya, usai meletakkan karung berisi salak di salah satu sudut pasar, mereka menuju meja kosong. Ya, meja lapak yang biasa digunakan untuk menjajakan dagangan.

Di atas meja itu keduanya merebahkan diri, lantas terlelap hingga menjelang adzan subuh. Setelah beres menunaikan salat di musala terdekat, keduanya mulai menjajakan salak. Kegiatan itu dilakukan hingga sore hari, sampai akhirnya mereka pulang ke rumah dengan mengantongi kocek hasil menjual buah bersisik itu.  

Saat itu, pertengahan 2020, Covid-19 sedang sengit-sengitnya memorakporandakan Tanah Air. Namun Uba Parlaungan, ayah Akbar, harus tetap menjemput nafkah untuk menghidupi keluarganya. Dia harus tetap berjualan salak. Sebuah rutinitas yang dilakoninya hingga sekarang.

Pemberlakukan kebijakan belajar di rumah saat pandemi mewabah, dimanfaatkan Akbar untuk membantu ayahnya menjajakan salak. Dia masih duduk di bangku SMP kala itu.

“Selama di SMP, saya tak punya prestasi yang bisa dibanggakan. Padahal waktu di SD saya selalu juara kelas, dari kelas 1 hingga kelas 6,” ujar Akbar kepada iNewsPurwakarta.id melalui sambungan telepon, Sabtu, 18 Oktober 2025.

Usut punya usut, rupanya anak kedua dari empat bersaudara ini memendam rasa kecewa yang teramat mendalam. “Saya ingin masuk ke SMP unggulan di Kota Padangsidimpuan. Tapi karena ketiadaan biaya, keinginan saya itu tak kesampaian,” tuturnya.

Akbar, kelahiran Desa Sisundung, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan ini, sejak di bangku SD memang sudah terobsesi ingin menggapai jenjang pendidikan setinggi mungkin. Tapi, jika menilik kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan, apakah obsesinya itu akan terejawantahkan? 

“Waktu kelas 5 SD, saya pernah juara ke-2 Olimpiade Matematika tingkat Kabupaten Tapanuli Selatan. Dari situ muncul semangat ingin melanjutkan pendidikan di sekolah unggulan, baik SMP, SMA, sampai kuliah. Maka saya sempat down ketika tak bisa masuk ke SMP yang saya harapkan. Semangat belajar menurun drastis,” tuturnya.

Kuliah Hanya Impian Kosong?

Bersyukur, rasa kecewa itu terobati ketika lulus SMP dia diterima di sebuah SMA unggulan. Bukan hanya diterima, di sekolah itu dia malah memperoleh beasiswa. Tak heran jika semangat belajarnya kembali berapi-api.

Di SMA, dia pernah menjadi Juara 1 lomba Olimpiade Sains Nasional (OSN) Bidang Geografi di dua event, yakni di tingkat Kabupaten Deli Serdang dan tingkat Provinsi Sumatra Utara. Ajang bergengsi ini digelar oleh Pusat Prestasi Nasional Kemdikbudristek. 

PT Agincourt Resources, perusahaan pengelola tambang emas Martabe, pun meliriknya. Setelah melamar dan menjalani serangkaian proses seleksi, Akbar resmi menjadi salah satu penerima Beasiswa Martabe Prestasi (BMP) pada 2024. “Saya diterima di Universitas Sumatera Utara (USU) jurusan Teknik Elektro. Saat ini saya di semester tiga,” terang pemuda 19 tahun itu.

Akbar menuturkan, jika tak mendapat beasiswa, dia pesimistis bisa melanjutkan pendidikannya ke tingkat perguruan tinggi. “Berkat beasiswa ini, saya bisa melanjutkan kuliah,” ujar Akbar terbata-bata.

Membahas soal salak, cerita Akbar setali tiga uang dengan yang dilontarkan Meidi Mardia Pane yang juga penerima BMP. Jika ayah Akbar adalah penjual salak, maka ayah Meidi adalah seorang buruh tani di sebuah perkebunan salak.

Meidi menghabiskan masa kecilnya di Desa Sitinjak, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatra Utara. “Ayah saya seorang buruh tani salak, sementara ibu berjualan kue. Selepas SMA, keinginan untuk kuliah sebenarnya ada. Tapi saat itu terasa sangat sulit karena biaya kuliah mahal. Saya sempat berpikir bahwa kuliah hanya sebuah impian kosong,” tutur Meidi, Minggu, 19 Oktober 2025.

Beranjak dari keinginannya yang menggebu untuk melanjutkan jenjang pendidikan, usai lulus SMA perempuan yang gemar bermain musik ini mencoba mengajukan beasiswa ke sejumlah lembaga. Namun Dewi Keberuntungan belum hendak menghampirinya.

“Kondisi ekonomi keluarga tak memungkinkan saya untuk masuk ke perguruan tinggi. Jangankan untuk biaya kuliah, untuk makan sehari-hari saja kerepotan,” kenang anak kedua dari tiga bersaudara itu.


Meidi Mardia Pane (kiri), anak seorang buruh tani di perkebunan salak Tapanuli Selatan, bersiap menyongsong masa depan dengan bekal ilmu yang dimilikinya. Foto: dok pribadi

 

Sebagai buruh tani, penghasilan ayah Meidi tak menentu. Muhammad Idris Pane, ayah Meidi, bertugas sebagai pemetik salak. Jumlah rupiah yang diterimanya tergantung seberapa kilogram salak yang berhasil dipanen, “Dalam sebulan, ayah hanya menerima upah Rp1 juta-Rp2 juta. Paling banter dapat Rp3 juta,” terang Meidi.

Untuk membantu perekonomian keluarga, Ratna Dewi, ibu Meidi, berjualan kue basah di rumahnya. Tidak, dia tidak menjajakan produknya. Meidi bilang, ibunya membuat kue jika ada pesanan saja. Media sosial menjadi sarana untuk mempromosikan kue-kuenya itu.

Mencetak Generasi Cerdas

Tak bisa melanjutkan jenjang pendidikannya, Meidi memilih untuk bekerja. Dia diterima di salah satu bisnis franchise pisang coklat. Pada saat itulah dia untuk kali pertama mengetahui ada program BMP dari Agincourt Resources. “Januari 2024 saya berhenti kerja untuk fokus mempersiapkan tes di perguruan tinggi dan seleksi BMP, hingga akhirnya lolos,” terang peraih medali emas Olimpiade Sejarah yang digelar POSI tingkat Nasional ini.

Jangan salahkan Meidi apabila perempuan itu begitu histeris ketika kali pertama diberi kabar lolos sebagai penerima BMP. Ini sebuah anugerah dalam penggalan episode perjalanan hidupnya. Meidi mengenang, setelah berjingkrak kegirangan, dengan mata yang masih berkaca-kaca dia bergegas melakukan sujud syukur.

Saat ini Meidi tercatat sebagai mahasiswa semester 3 Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Perempuan kelahiran Medan tahun 2005 ini mengaku sangat bersyukur terpilih menjadi peserta BMP. Dikatakannya, berkat beasiswa ini dia bisa berkuliah dengan fokus, tanpa memikirkan biaya.

“BMP tak hanya membantu saya secara materi, tapi juga memberikan banyak pengalaman, relasi, dan ilmu. Ada banyak pelatihan yang bermanfaat bagi penerimanya. Saya merasa program ini tidak hanya membantu kuliah, tapi juga membentuk karakter. Saya sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari keluarga besar Agincourt Resources. Alhamdulillah,” imbuhnya.

Hal sama juga dilontarkan Akbar. Oleh karena itu dia berpesan kepada para pelajar, khususnya yang berdomisili di Padangsidimpuan dan Tapanuli Selatan, agar tak patah semangat dalam menggapai impian. Tak ada impian yang kosong. 

Akbar dan Meidi hanya dua sosok dari sekian banyak pelajar dan mahasiswa yang dirangkul Agincourt Resources. Ada ‘akbar-akbar’ dan ‘meidi-meidi’ lainnya di Tapanuli Selatan dan Padangsidimpuan yang dipastikan bakal meniti jenjang pendidikan dengan mulus. Ini akibat ‘virus’ yang ditebarkan Agincourt Resources melalui programnya bernama Beasiswa Martabe Prestasi.

Program yang diawali pada 2017 ini, sudah menjaring 2.697 siswa dan mahasiswa. Total dana yang digelontorkan sebesar Rp18,79 miliar. Pada 2025 ini saja, dengan dana sebesar Rp5,97 miliar, Agincourt Resources mencetak sebanyak 569 para penerus bangsa menjadi generasi gemilang. Mereka terdiri dari pelajar SD hingga jenjang S1.

Dilansir dari agincourtresources.com, Rahmat Lubis, General Manager Operations & Deputy Director Operations PT Agincourt Resources menyatakan, BMP merupakan upaya untuk mendukung peserta didik yang memiliki semangat belajar tinggi, namun terkendala oleh faktor ekonomi.


Agincourt Resources menerima anugerah Penghargaan Subroto 2024 yang digelar oleh Kementerian ESDM. Foto: dok PTAR

 

Dalam acara penganugerahan Program BMP di Sopo Daganak, Batang Toru, Rahmat menjelaskan, dengan memberikan akses pendidikan yang lebih luas, perusahaan berharap mampu mencetak pemimpin masa depan, terutama dari lingkar tambang yang berkontribusi bagi bangsa.

“Oleh karena itu hingga tahun ke-9 ini kami konsisten menjalankan program BMP bagi anak-anak didik yang berdomisili di Tapanuli Selatan dan Padangsidimpuan,” terangnya dalam acara yang digelar pada 25 Juli 2025 itu.

Berkontribusi dalam SDGs ke-4

Tak sia-sia bagi perusahaan yang pernah dinobatkan sebagai TOP CSR Awards 2025 Bintang Lima dan TOP Leader on Corporate Social Responsibility Commitment 2025 ini menggelar program BMP. Lihat saja, banyak pelajar peserta BMP yang diterima di perguruan tinggi ternama. Sebut saja misalnya ITB, IPB, UGM, Politeknik Astra, dan Universitas Indonesia.

BMP bukan satu-satunya obsesi Agincourt Resources untuk menciptakan dunia pendidikan yang inklusif. Selain BMP, perusahaan ini saban tahun menggelar banyak kegiatan dalam beragam event. Ya, selaras dengan komitmen perusahaan terhadap pembangunan berkelanjutan dan kontribusinya dalam SDGs ke-4.

 Dilansir dari siaran pers agincourtresources.com, hingga pertengahan 2025 ini saja, sejumlah program telah digelar, di antaranya:

  • 3-6 Februari 2025 di Hotel Mega Permata, Padangsidimpuan, Tapanuli Selatan, 40 orang kepala sekolah mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi Kepala SMA/Sederajat yang digagas Agincourt Resources. Pelatihan ini digelar untuk meningkatkan kompetensi kepala sekolah dalam bidang kepemimpinan, Rencana Kerja Sekolah (RKS) berbasis rapor pendidikan, pengelolaan kurikulum, supervisi akademik, dan Rencana Tindak Lanjut (RTL) Inovasi.
  • 11 Februari 2025, Agincourt Resources menggelar Martabe Goes to School di SMA Negeri 1 Batang Toru. Puji Rianti, Sekretaris Program Studi S2 dan S3 Biosains Hewan dan Kepala Program Biokonservasi Pusat Studi Satwa Primata IPB menjadi narasumber dalam acara yang mengambil tema Bentuk Masa Depanmu Bersama IPB University tersebut.
  • 22 Mei 2025, dalam acara Anugerah Lingkungan Hidup yang digelar Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumatra Utara, lima sekolah di Kabupaten Tapanuli Selatan menerima penghargaan sebagai Sekolah Berbudaya Lingkungan Hidup (Adiwiyata) 2024. Yang menarik, dalam acara yang diadakan di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumatra Utara itu, tiga dari lima sekolah penerima adalah binaan Agincourt Resources.
  • 16-28 Juni 2025, Agincourt Resources menggelar program upskilling dan reskilling berbasis Industri dan Dunia Kerja (Iduka) di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Pertanian, Cianjur, Jawa Barat. Program digelar untuk meningkatkan kompetensi guru kejuruan jurusan agribisnis tanaman dan agribisnis perikanan. Sebanyak 20 guru dari enam Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Tapanuli Selatan terlibat dalam kegiatan tersebut.
  • 22–24 Juli 2025, perusahaan ini bekerjasama dengan  UT School Jakarta menggelar program Basic Mechanic Course (BMC) angkatan kedua. Dari 142 pelamar, tujuh peserta terpilih dari Kecamatan Batang Toru dan Muara Batang Toru berkesempatan mengikuti pelatihan intensif selama 12 bulan. Pelatihan mencakup pembinaan mental, pelajaran teori, dan praktik langsung di lapangan (on the job training) di sejumlah wilayah Indonesia.
  • 4 September 2025, Agincourt Resources menggelar Penganugerahan Martabe Science Olympiad 2025 di Sopo Daganak, dengan menghadirkan 715 siswa dan guru SD hingga SMA. Penghargaan medali emas, perak dan perunggu diberikan kepada para pemenang yang terdiri dari 120 siswa SD, 120 siswa SMP, 300 siswa SMA, dan 175 guru pendamping.

Selalu Ada Harapan

Program-program tersebut belum termasuk pemberian bantuan sarana dan renovasi kelas bagi sejumlah sekolah di Tapanuli Selatan.  Sepanjang 2024, Agincourt Resources telah menggelontorkan dana sebesar Rp3,68 miliar untuk keperluan tersebut.


Agincourt Resources sangat intensif berinteraksi dengan satuan pendidikan, termasuk dengan para pelajar. Foto: dok PTAR

 

Pada sebuah kesempatan, tepatnya di ajang penganugerahan Penghargaan Subroto 2024, Wakil Presiden Direktur Agincourt Resources, Ruli Tanio mengatakan bahwa perusahaannya tak hanya fokus pada kegiatan eksplorasi dan produksi emas.

“Agincourt Resources berkomitmen meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar melalui berbagai program sosial. Salah satu fokus utama kami adalah bidang pendidikan, sebagai kunci untuk menciptakan masa depan yang lebih baik,” tandas Ruli.

“Kami terus berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam membangun masyarakat melalui pendidikan. Kami yakin pendidikan adalah fondasi untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan,” imbuhnya.

Dalam ajang yang digelar Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 10 Oktober 2024 itu, Agincourt Resources menyabet penghargaan Bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Mineral Terinovatif Kategori Pendidikan.

Begitulah. Berkaca dari lakon Akbar dan Meidi, sejatinya siapapun tak sepatutnya terpuruk ketika kesulitan datang mendera. Selalu ada harapan. Selalu ada tangan yang siap menjamah untuk memberi jalan dalam meniti impian.

Mari simak apa yang diungkapkan Bertrand Russell (18 Mei 1872–2 Februari 1970), seorang filsuf dan ahli Matematika dari Britania Raya. Dia pernah mengutarakan bahwa: ‘Sebaik-baiknya hidup adalah yang diinspirasi oleh cinta dan dipandu oleh ilmu pengetahuan’.**

 

Editor : Iwan Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network