"Saya kaget, Abah (panggilan korban) tak terlihat di depan gubuk. Biasanya dia suka duduk-duduk di depan gubuk," kata Muhamad Ifan Supandi saat ditemui di TKP.
Andi (panggilan Muhamad Ifan Supandi-red) menjelaskan, kekagetannya bertambah saat melihat barang-barang alat pertanian hilang. Kemudian ia mencari Abah, sambil memanggil-manggil Abah.
Namun, kata Andi, Abah tak menjawab. Kemudian ia mengintip dari jendela gubuk dan tampak Abah terkujur kaku.
"Saat mengintip dari jendela, saya terkejut. Saya lihat Abah tidur terlentang dan bantal yang ditidurinya dipenuhi darah," tutur Andi.
Ditambahkan Andi, selanjutnya ia dan Jumadi pergi ke kampung sekitar kebun. Lalu memberitahu warga, aparat desa dan pemilik kebun, hingga dilanjutkan ke polisi.
Andi sendiri mengaku tidak mengetahui korban tewas akibat senjata tajam atau senjata tumpul. Karena tak melihat dari dekat.
"Gak tahu Pak, Abah meninggal oleh apa," pungkas Andi.
Editor : Iwan Setiawan