PURWAKARTA, iNews.id - Harga komoditas sayuran jenis cabai di pasar tradisional Pasar Rebo Purwakarta, Jawa Barat, masih melambung, Rabu (22/6/2022).
Hal ini, membuat para pembeli beralih ke cabai kering untuk bumbu masak. Selain harganya lebih murah juga isisnya lebih banyak.
Seperti Mila (45) misalnya. Warga asal Pasawahan yang sehari-hari berdagang nasi rames ini memilih membeli cabai kering, untuk bumbu masak. Alasannya, untuk mensiasati harga cabai yang mahal.
"Ya, karena harga cabai segar mahal, saya beli cabai kering. Nanti saya akan campur (cabai kering) dengan cabai segar. Kalau gak gitu jualan nasi rames saya rugi dong," ungkap Mila.
Sementara pantauan iNewsPurwakarta pada hari Rabu pagi tadi, harga cabai rawit merah masih tinggi, 100 ribu rupiah /Kg. Sedangkan cabai merah besar dan cabai kriting harganya masih 80 ribu rupiah sampai 90 ribu rupiah/Kg.
Pedagang mengaku dengan kondisi mahalnya harga komoditas cabai, mengalami resiko kerugian tinggi. Pasalnya, akibat faktor cuaca stok cabai cepat membusuk. Sehingga tidak laku di pasaran.
Sementara itu, kenaikan harga cabai menurut pedagang sudah terjadi sejak dua pekan yang lalu. Penyebabnya ada tiga faktor.
"Yakni, faktor gagal panen akibat cuaca buruk, sehingga pasokan ke pasar berkurang. Selain diduga harga pupuk yang mahal,"kata Ayi Basari, pedagang sayuran di Pasar Rebo Purwakarta.
Diperkirakan harga cabai dan sayuran akan mengalami kenaikan dalam beberapa hari ke depan. Selain faktor cuaca buruk juga menjelang Hari Raya Idul Adha.
Editor : Iwan Setiawan