get app
inews
Aa Text
Read Next : Tanamkan Disiplin Lalulintas Sejak Dini, Polwan Purwakarta Gelar Police Goes To School

Usai Lerai Istri Cekcok dengan Tetangga Gegara Jemuran, Suami Mendadak Tewas

Selasa, 30 Agustus 2022 | 19:15 WIB
header img
Daeng Memang, istri korban Safarudin tak kuat menahan kesedihan usai mengetahui suaminya meninggal dunia. (Foto: iNews.id/ Mukmin Azis)

BALIKPAPAN, iNewsPurwakarta.id - Suasana di sekitar Jalan Walter Mongonsidi, Kelurahan Baru Ulu, Balikpapan Barat, Balikpapan, mendadak ramai oleh warga, Selasa (30/8/2022) pagi. Ternyata, seorang warga kampung tersebut bernama Safarudin (52), mendadak tewas usai melerai istrinya yang cekcok dengan tetangga rumahnya gegara jemuran pakaian.

Dan, rata-rata warga ingin mengetahui penyebab Safarudin tewas di kamar mandi rumahnya itu.

Dari keterangan tetangganya, sebelum meninggal Safarudin sempat melerai istrinya, Memang (47) yang terlibat adu mulut dengan S lantaran persoalan jemuran. 

"Ribut gara gara jemuran, nah suaminya coba melerai, itu aja kita kaget tiba tiba ada kabar meninggal," ucap tetangga korban. 

Masih informasi dari tetangga, antara S dan Memang kerap terlibat cekcok. 

"Informasinya tadi istri almarhum memang sempat cekcok dengan S karena masalah jemuran. Melihat ada keributan, korban berusaha melerai. Tapi justru korban diserang oleh S, katanya kemaluannya ditendang menggunakan dengkul," kata Hendrik, salah satu tetangga korban.

Selama ini, lanjut Hendrik, antara istri korban dan S memang sudah kerap terlibat perselisihan. Keduanya, dikenal memang tak akur satu sama lain. 

"Iya sudah lama bermusuhan," kata dia.

Kapolsek Balikpapan Barat Kompol Djoko Purwanto mengatakan, percekcokan antara S dan Memang bermula saat istri korban menjemur pakaian di tali jemuran milik S. Tak terima tali jemurannya digunakan, S memotong tali jemurannya, sehingga pakaian milik Memang jatuh. 

"Nah karena pakaiannya jatuh, korban dan istrinya mendatangi S," kata Djoko.

Karena merasa khawatir akan dikeroyok, S menggunakan bambu untuk memukul secara membabi buta, termasuk terhadap Safarudin yang rupanya hanya berniat melerai.

Selain memukul dengan bambu, kepada polisi S juga mengaku menggigit tangan dan dada kiri korban. Setelah menggigit, S lantas mendorong korban hingga terjatuh.

"Memang ada luka bekas gigitan di dada kiri dan tangan korban," tutur Kompol Djoko.

Setelah kejadian, Safarudin sempat beraktifitas seperti biasa. Barulah saat berada di kamar mandi untuk buang air, korban terjatuh dan meninggal.

"Jadi ada selang waktu sekitar 50-60 menit setelah ada dugaan penganiayaan sebelum korban meninggal. Tidak langsung meninggal di tempat," ujarnya. 

Terkait statusnya, Kapolsek mengatakan, S sejauh ini sudah menjalani pemeriksaan di Mapolsek Balikpapan Barat.

"Yang bersangkutan (S), sudah diperiksa. Statusnya masih saksi sampai ada perkembangan lebih lanjut," kata Kompol Djoko.

Saat ini jenazah Safarudinsudah dibawa ke RS Bhayangkara. Proses autopsi, lanjut Djoko akan dilakukan setelah mendapat persetujuan keluarga korban.

"Dari hasil autopsi baru bisa diketahui secara pasti sebab kematian korban. Tapi ini masih menunggu izin keluarga," kata Djoko.

Soal adanya pemukulan ke kelamin korban ini, Kompol Djoko mengaku belum mendapat informasi.

"Soal itu kami belum tahu. Lebih jelasnya kita harus menunggu hasil autopsi. Tapi sekali lagi, menunggu izin keluarga korban," tutupnya. 

 

Editor : Iwan Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut