"Semua petugas upacara hari ini merupakan teman-teman narapidana dari berbagai jenis tindak pidana. Mulai dari napi teroris, ada yang dari kasus narkoba, tindak pidana umum, dan lain-lain, intinya semua yang bertugas di upacara adalah warga binaan kami. Ya perlu saya apresiasi karena mereka bisa melaksanakan dengan lancar dan tidak ada halangan berarti," tutur Yusep, Selasa (17/1/2023).
Dilibatkannya, narapidana dengan kasus terorisme ini, kata Yusep, agar progam deradikalisasi dapat berjalan secara berkesinambungan dengan baik.
"Ya dengan dilibatkannya para napiter di Lapas Kelas IIB Purwakarta ini, bukti bahwa yang bersangkutan sudah siap untuk kembali ke NKRI dan insyaallah membuat mereka semakin mantap untuk mencintai NKRI," ungkapnya.
Selain bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air, sambung dia, melalui kegiatan upacara ini bisa semakin meningkatkan rasa solidaritas dan kekeluargaan antar penghuni Lapas Kelas llB Purwakarta.
"Mengingat warga binaan lapas beragam mulai dari perbedaan suku, ras maupun agama. Adanya perbedaan ini, kami ingin menekankan bahwa mereka merupakan satu kesatuan yaitu warga binaan Indonesia. Harapannya jika suatu saat ada hal yang berusaha memecahbelah, warga binaan akan tetap solid dan tidak akan terpengaruh," ucap Yusep. (*)
Editor : Iwan Setiawan