Masih kata Yusup, kenaikan harga telur ayam ini berdampak terhadap jumlah pembeli. Dimana mengalami penurunan sekitar 30 % dari harga normal.
"Saat normal saya bisa menjual 75 kilogram sehari, tapi semenjak naik paling 60 kilogram sehari. Ya, omset turunlah," ungkap Yusup.
Sementara kenaikan harga telur ayam ini dikeluhkan pembeli. Untuk mengatasinya, tidak sedikit pembeli mengurangi jumlah pembelian. Seperti yang dilakukan Bayu. Dia yang biasa membeli 1 kilogram, setelah harganya naik turun kadi setengah kilogram.
"Memberatkan (harga telur ayam), terpaksa saya menurunkan jumlah pembelian. Jumlahnya tergantung sih," ucap Bayu.
Pedagang dan pembeli berharap, harga telur kembali normal. Karena memberatkan, terlebih harga kebutuhan pokok yang lain, seperti cabai rawit merah dan sejumlah jenis sayuran mahal.(*)
Editor : Iwan Setiawan