PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id - Ratusan mobil ambulans desa di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, berdatangan memenuhi kantor Dinas Perhubungan (Dishub) setempat, Jumat (2/6/2023).
Kedatangan mobil ambulans ini bukan untuk mengangkut pasien yang sakit, namun untuk berunjuk rasa.
Aksi ini dipicu beredarnya pesan suara di media sosial yang diduga berasal dari Kadishub Purwakarta, Iwan Soeroso, yang meminta agar pengawalan ambulans desa oleh relawan di jalan, ditiadakan.
Selain itu, driver ambulans desa juga diminta lebih santun, saat bertugas membawa pasien di jalan, karena ditengarai banyak yang ugal-ugalan.
"Ya, dalam voice note yang diduga dari Kadishub menuding kami para sopir ambulans suka ugal-ugalan dan zig zag di jalan. Itu tidak benar. Kami juga mengemudikan ambulans sudah lama, dan dilatih. Kami menjalankan ambulan sesuai SOP," ucap Ebet, kordinator sopir ambulans.
Sedangkan untuk pengawalan ambulans oleh tim relawan, Ebet tidak setuju ditiadakan. Karena menurutnya, sangat diperlukan untuk kelancaran ambulans di jalan.
Ebet justru mempertanyakan kinerja Dishub yang diduga tutup mata dengan kesulitan para driver, saat menembus kemacetan dengan membawa pasien.
"Kalau tim relawan ditiadakan, petugas Dishub mau gak menggantikannya. Tapi sama dengan tim relawan, gak pakai uang!" ujar Ebet.
Ebet juga mendesak dipertemukan dengan Kadishub Purwakarta, Iwan Suroso. Namun Kadishub tidak ada di tempat.
Para sopir ambulance akhirnya membubarkan diri, usai menyampaikan aspirasinya, kepada petugas jaga. Mereka berjanji akan kembali berunjukrasa hari Senin (5/6/2023) nanti, untuk menuntut pertanggungjawaban Kepala Dishub Purwakarta.(*)
Editor : Iwan Setiawan