Asap dan Api Masih Menyala di TPA Sampah Cikolotok Purwakarta

PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id - Kepulan asap di lokasi kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Cikolotok, Desa Margasari, Kecamatan Pasawahan, Purwakarta, masih membumbung tinggi, Jumat (13/10/2023).
Selain itu, api juga masih menyala di sejumlah titik.
Menurut Karnain (45), seorang warga, kebakaran di TPA Cikolotok terjadi pada Kamis (12/10/2023) sore. Hingga Kamis Malam api terus berkobar dan sulit dipadamkan.
Petugas pemadam kebakaran Kabupaten Purwakarta yang menurunkan 2 unit mobil pemadam, bersama tim gabungan terus berjibaku untuk memadamkan api dan melokalisir sebaran api agar tidak menjalar lebih luas.
"Namun, banyaknya bahan yang mudah terbakar dan tiupan angin ditambah gas metan di dalam tumpukan sampah, membuat api sulit dipadamkan," ucap Karnain, saat di temui di lokasi kebakaran, Jumat (13/10/2023).
Pada Jumat dini hari, dia melanjutkan, api baru bisa dipadamkan oleh 5 mobil damkar dari Pemkab Purwakarta.
"Namun, Jumat Subuh api menyala lagi," imbuhnya.
Karnain menyebut, meski api tinggal sedikit, namun kepulan asap yang masih terjadi dirasakan cukup mengganggu warga yang memulung sampah dan pengembala sapi.
Sementara dengan masih menyalanya api di sejumlah titik di lokasi kebakaran tersebut, terlihat sebuah mobil Damkar dan 2 truk tangki air disiagakan.
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Purwakarta, Deden Guntari, luas areal yang terbakar awalnya mencapai 1400 meter persegi. Namun berhasil disekat dan bertahan di luas lahan 902 meter persegi.
Untuk penyebab kebakaran, Deden menduga api dari ledakan gas metan yang ada di dalam tumpukkan sampah.
"Saat ini api sudah terkendali dan mulai mengecil," imbuh Deden.
Namun dampak dari kebakaran ini, Deden melanjutkan, api tertiup angin hingga menyebar radius sekitar 500 meter dari titik api. Beruntung jarak pemukiman cukup jauh sehingga tidak berdampak pada warga
"Mudah-mudahan hari ini kebakaran di TPA Cikolotok berakhir. Kebetulan TPA jauh dari pemukiman, kalo sebesar ini kebakarannya tidak terlalu riskan, tidak menggangu warga, polusi paling 500 meter, itu pun karen kena angin," ujar Deden.
Deden juga menjelaskan, pihaknya tetap koordinasi dengan BPBD. Dan sebelum terjadi kebakaran, setiap jam 4 sore dilakukan penyemprotan air di TPA Cikolotok. Hal ini agar kondisi sampah basah, sehingga tidak terjadi lebakaran
"Kemarin (Kamis), sebelum dilakukan penyemprotan, sudah kebakaran," jelas Deden.
Meski terjadi kebakaran, namun menurut Deden, lokasi TPA Cikolotok luas, sehingga tidak mengganggu aktivitas pembuangan sampah.
"Sehari kita melayani 719 kubik atau 253 ton, Alhamdulillah menampung. Untuk luas TPA ini 10 hektaran, sampai lim tahun ke depan aman," papar Deden.(**)
Editor : Iwan Setiawan