PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id - Tingginya harga komoditas cabai di pasaran, membuat para petani cabai di Desa Margasari, Kecamatan Pasawahan, Purwakarta, Jawa Barat, sumringah, Senin (30/10/2023). Sayangnya serangan hama ulat buah, kembali mewabah.
Para petani pun dibayangi kecemasan, khawatir gagal panen. Pasalnya, akibat serangan hama tersebut, daun-daun tanaman cabai rusak. Selain itu buah cabainya juga bolong dan membusuk.
Mereka pun harus mengeluarkan biaya ekstra, untuk pembelian obat. Namun meski rutin dilakukan penyemprotan satu kali dalam lima hari, menurut para petani, hama belum juga punah.
"Ya diserang hama, padahal rutin disemprot dengan obat pembasmi hama. Tapi hamanya gak mau pergi. Kalau melihat kondisi ini, hasil panennya pasri kurang memuaskan," ucap Adi, petani cabai rawit merah.
Meski demikian Adi mengaku dengan mahalnya harga cabai rawit merah merasa tertolong. Karena bisa mengganti uang biaya garap dan pembelian obat pembasmi hama.
"Alhamdulillah dengan mahalnya harga cabai rawit merah, biaya beli obat dan biaya garap terganti dan ada untungnya meski sedikit," ucapnya.
Hal yang sama dialami Sakri, petani cabai merah. Buah tanaman cabainya banyak yang membusuk. Sama seperti Adi, dia membeli obat pembasmi hama dan rutin melakukan penyemprotan.
Namun demikian Sakri merasa bersukur, saat ini harga cabai merah di pasaran mahal. Sehingga, dia mendapat keuntungan, meski tak maksimal.
"Alhamdulillah, ada untungnya. Meski sedikit," sambung Sakri.
Adi dan Sakri menyebut, selain hama, faktor cuaca panas juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman cabai. Yakni, para petani kesulitan mendapatkan air untuk menyirami kebun cabainya.
"Air di sungai kecil, beberapa hari lalu ada hujan, jadi airnya agak besar. Tapi sekarang kemarau lagi, ya kesulitan lagi mencari air," ujar Sakri.
Sementara diketahui, harga cabai rawit merah di pasar tradisional Pasar Rebo Purwakarta tembus Rp 100 ribu perkilogram. Padahal normalnya Rp 40 ribu perkilogram. Sedangkan harga cabai merah dikisaran Rp 45 ribu hingg Rp 50 ribu perkwintal. Harga normalnya dikisaran Rp 40 ribu perkilogram.(**)
Editor : Iwan Setiawan