PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id - Ratusan warga di Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat mengalami Infeksi Pernafasan Saluran Akut (ISPA).
Berdasarkan data di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Maracang Kecamatan Babakancikao, Per bulan Januari hingga Maret, tercatat sebanyak 386 orang yang terjangkit ISPA.
Kepala UPTD Puskesmas Maracang, Ayi Subarna menuturkan, berdasarkan catatan yang dimilikinya, penyakit yang paling banyak diderita oleh masyarakat di Kecamatan Babakancikao adalah ISPA.
Ia menyebut di bulan Januari tercatat sebanyak 120 orang yang mengalami ISPA. Kemduian di bulan Februari sebanyak 131 orang dan di bulan Maret sebanyak 135 orang. "Yang tertinggi itu ISPA, kedua dispepsia dan yang ketiga hipertensi," paparnya kepada awak media, kemarin.
Ayi menyampaikan, penyakit ISPA disebabkan oleh virus yang menyerang kekebalan daya tahan tubuh. Mengingat, tubuh manusia tidak selamanya kuat dan virus akan lebih mudah menyerang saat daya tahan tubuh seseorang sedang melemah.
"Itu penyebabnya virus, kalau bahasa kitanya mah influesnsa atau batuk pilek," paparnya.
Menurutnya, penyakit ISPA tidak berbahaya terhadap masyarakat, pasalnya penyakit ISPA tidak berakibat hingga menimbulkan kematian.
"Yang bahaya itu ISPA batuk pilek saat covid kemarin," imbuhnya.
Selain itu, Ayi juga mengungkapkan, saat ini banyak terjadi fenomena penyakit yang seharusnya muncul saat usia tua, namun banyak diderita oleh usia muda. Diantarahya, hipertensi atau darah tinggi, diabetes, dan kencing manis. "Itu biasanya umur tua, tapi mungkin karena perilaku yang tidak sehat, sehingga orang muda pun mengidap penyakit tersbut," ungkapnya.
Ia menambahkan, adapun langkah yang dilakukan oleh pihak UPTD Puskesmas Maracang diantaranya adalah dengan melakukan pemeriksaan dan penyuluhan rutin kepada masyarakat. Penyuluhan tersebut dilakukan di dalam Puskesmas dan di luar Puskesmas seperti di sekolah dan posyandu.
"Ini tidak bisa hanya dilakukan sekalia dua kali, tapi harus terus menerus agar masyarakat berubah menjadi lebih baik lagi," pungkasnya. ***
Editor : Iwan Setiawan