PURWAKARTA, iNews.id – Sejumlah kejadian di luar nalar hingga rentetan kecelakaan lalu lintas kerap terjadi di ruas Tol Cipularang, wilayah Purwakarta, Jawa Barat.
Selain disebabkan akibat humman error pengendara, kecelakaan di jalan bebas hambatan penghubung Jakarta - Bandung yang dibangun tahun 2004 - 2005 itu kerap dikaitkan dengan kisah mistis, mahluk halus di sekitar lokasi tersebut.
Sebut saja, salah satu titik rawan kecelakaan di Tol Cipularang, disekitaran KM 90 hingga KM 100. Pada lokasi tersebut, atau tepatnya di KM 96 - KM 97 terdapat bukit dengan sebutan Gununghejo. Dan di lokasi itu terdapat sebuah tempat yang oleh warga setempat dikeramatkan dan dipercaya sebagai petilasan Prabu Siliwangi.
Oleh sebab masih dikeramatkan dan kental dengan aura mistis, kini sebagian kalangan selalu mengaitkan sejumlah kecelakaan yang terjadi diruas tol Cipularang khususnya kisaran KM 90- 100 dengan pengaruh gaib dari penghuni Gununghejo tersebut.
Namun, hal itu ditentang oleh Yahya (79), warga sekitar yang juga juru kunci di petilasan Gunughejo.
“Awas jangan coba-coba menuding atau mengaitkan kecelakaan di Tol Cipularang akibat ulah gaib yang ada di keramat petilasan (Gununghejo-red), keramat tidak begitu, keramat tidak dzolim kepada pengguna jalan tol,” ucapnya.
Meski begitu, pria tua yang akrab disapa Ayah Yahya tersebut tidak menampik jika sejumlah kecelakaan mungkin ada keterkaitan dengan penguasa alam gaib yang berada disekitar keramat Gununghejo.
“Memang dulu waktu akan dibangun jalan Tol ini (Cipularang – red) sempet ada janji yang hingga kini tidak ditepati oleh pengembang, jadi jika dikaitkan kepada kecelakaan sebetulnya itu hanya teguran untuk mengingatkan janji tersebut bukan dzolim kepada pengguna jalan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ayah Yahya yang sudah menjadi juru kunci/Kuncen lebih dari 25 tahun itu menceritakan, sejak pertama pembukaan jalan sudah sempat ada kejadian aneh hingga sejumlah kecelakaan terhadap pekerja pembangunan jalan tol pun kerap terjadi.
Hal tersebut diduga, akibat rencana jalan yang akan menabrak bukit dimana petilasan Prabu Siliwangi tersebut berada, hingga tersiar lah opsi bahwa jalur tol akan dipindahkan dan akan dibuatkan jalan menuju petilasan yang hingga kini tidak terealisasi.
Sejumlah keanehan bahkan diluar nalar manusia saat ini pun sempat terjadi ketika proyek nasional itu akan menembus perbukitan Gununghejo.
“Saat diteropong menggunakan alat khusus, para ahli jalan tol kaget karena yang terlihat pada sekitar petilasan ada seekor ular sangat besar dan banyak harimau, akhirnya jalur tol digeser tidak jadi menembus bukit dan sebagai permintaan maaf maka akan dibangun jalan baru menuju keramat, karena jalan lama saat ini terpotong oleh jalan tol. Tapi sampai saat ini, tidak tau lupa atau memang melupakan, janji membuat jalan ke keramat tidak ada sampai sekarang,” jelasnya.
Ayah Yahya mengingatkan, untuk menetralisir kekuatan gaib di sekitar keramat Gununghejo, sebaiknya pihak terkait memenuhi janji tersebut dan pengendara jalan Tol senantiasa tetap berhati – hati dan selalu bersikap sopan dimana pun melintas.
“Tepati saja janji, dan untuk pengguna jalan biasakan mengucap salam dan selalu ingat kepada Allah. Jika melintas agar tetap hati- hati serta tertib dalam berlalu lintas,” tandasnya.
Sementara, dikatakan Riady (37) warga Kecamatan Darangdan, saat ini petilasan tersebut kerap didatangi orang dari berbagai wilayah. Bahkan tak jarang, sejumlah orang dari luar daerah seperti Sumatera dan Kalimantan pun pernah mendatangi keramat di perbukitan Gununghejo tersebut.
"Biasanya yang datang ke gununghejo, dengan niat meminta berkah dari leluhur di keramat gununghejo. Bahkan ada juga yang melakukan ritual tertentu. " terangnya.
Editor : Iwan Setiawan